SETIDAKNYA ada dua pintu setan dalam menggoda manusia ketika shalat. Apa saja?
Imam Muslim meriwayatkan di dalam kitab shahihnya, Dari Abul ‘ila’, bahwa Utsman bin Abul Ash mendatangi Rasulullah ﷺ dan berkata, ‘Sesungguhnya setan telah berhasil menghalangi saya dari shalat dan bacaan saya, dia membuat saya ragu.’ Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Itu adalah (gangguan) setan yang bernama Khanzab, apabila kamu merasakannya, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguannya, dan meludahlah ke sebelah kirimu tiga kali.”
Utsman bin Abul ‘Ash melanjutkan, ‘Setelah itu saya pun melaksanakannya. maka Allah SWT menghilangkan gangguannya dari saya’.”
BACA JUGA: 6 Metode Setan dalam Menyesatkan Manusia
Pintu Setan Menggoda Manusia ketika Shalat
Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan di dalam Ash-Shahihain sebuah riwayat Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu melaksanakan shalat, setan akan menghampirinya, dia akan membuatnya ragu hingga dia tidak mengetahui sudah berapa rakaat dia shalat. Apabila salah seorang di antara kamu menemukan hal tersebut, hendaknya dia melakukan sujud dua kali ketika dia masih duduk tahiyat (sujud sahwi).” (HR Bukhari)
Ketahuilah, sesungguhnya setan menggoda orang shalat hanya dari dua pintu.
Pintu Setan Menggoda Manusia ketika Shalat yang pertama: Hal-hal yang bisa ditangkap oleh panca indra yang nampak, seperti orang shalat yang mendengar suara keras sehingga dia lalai dan terlena dari shalatnya.
Atau seperti orang shalat yang pandangannya tertuju kepada sesuatu yang menakjubkannnva, seperti hiasan atau dekorasi dan yang lainnya. Pintu masuk seperti ini dapat ditutup dengan memutuskan
(menurunkan) pajangan atau dekorasi yang digantungkan pada ruang shalat.
Karena itulah, ketika Rasulullah ﷺ memakai baju berwarna hitam (meran) dan ada gambar bendera yang diberikan oleh Abu Jahm kepada beliau, lalu beliau shalat dengan baju tersebut. Maka setelah shalat beliau mencopotnya dan bersabda, “Kembalikan baju ini kepada Abu Jahm, karena dia telah melalaikan aku dari shalatku. Dan bawakanlah untukku pohon mangga milik Abu Jahm.”
An-Nasa’i meriwayatkan dari hadits Abdullah bin Abbas, bahwa ketika berada di atas mimbar, sedangkan di tangannya ada cincin, maka Rasulullah ﷺ beliau melemparkannya seraya bersabda, “Cincin ini telah melenakan aku, terkadang aku memandanginya dan terkadang aku memandang kalian.”
Oleh karena itu, para ulama memakruhkan lukisan dan hiasan berada di dalam masjid. Sebab dia dapat melenakan orang yang melaksanakan shalat.
Ibnu Khuzaimah meriwayatkan sebuah atsar, dan dia menshahihkannya, bahwa Umar bin Khatthab pernah memerintahkan untuk membangun masjid-masjid, dan dia mensyaratkan, “Yang dapat melindungi orang-orang dari hujan, dan jangan sekali-kali kamu mewarnainya dengan warna kuning atau merah, karena akan mengganggu manusia.” (HR Imam Bukhari)
BACA JUGA: Setan Bisikkan Keraguan agar Manusia Murtad
Imam Ahmad berkata, “Tidak boleh menulis sesuatu apapun pada kiblat, karena itu akan melalaikan orang yang sedang shalat.”
Pintu Setan Menggoda Manusia ketika Shalat yang kedua: Sesuatu yang berhubungan dengan hati.
Barangsiapa yang memenuhi hatinya dengan rasa cinta kepada dunia, maka dia tidak mungkin mampu membebaskan dirinya darinya. Baik ketika shalat atau waktu-waktu lainnya.
Sebab, orang yang mencintai sesuatu, akan selalu memikirkannya. Dia memang melaksanakan shalat, ia berdiri, rukuk, sujud dan duduk, namun hatinya dilalaikan dan disibukkan dengan keduniawian.
Setan terbang bersamanya, dari satu lembah ke lembah lainnya dan dari satu angan ke angan
yang lain. Demi Allah, sesungguhnya pintu masuk yang kedua ini sangat berat. Jarang sekali orang selamat darinya kecuali orang-orang yang dikaruniai taufik Allah. Obatnya hanyalah dengan mengetahui kadar dan kehinaan dunia ini, serta banyak mengucapkan doa:
“Ya Allah, jadikanlah dunia berada hanya di tangan kami, dan jangan Engkau menjadikannya di dalam hati kami.”
BACA JUGA: Melepas Tiga Ikatan Setan
Hendaknya Anda mengingat keagungan-Nya ketika berdiri tegak di hadapan-Nya. Dia-lah yang telah membinasakan Fir’aun dan meluluhlantakkan kebengisan para durjana dan pembangkang []
Referensi: Ruqyah Jin, Sihir & Terapinya/Syaikh Wahid Abdussalam Bali/Ummul Qura/2014