RAMALLAH — Sekertaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat angkat bicara soal hasil pemilihan umum di Israel.
Erekat mengatakan, kemenangan Benyamin Netanyahu di pemilu Israel menunjukan sifat asli masyarakat Israel. Hal ini, lanjut Erekat, semakin menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat Israel menunjukan bahwa mereka tidak ingin berdamai dengan Palestina.
BACA JUGA: Gawat, Netanyahu Berpeluang Menang dalam Pemilu Israel
“Sudah jelas bahwa perilaku pemilih Israel adalah untuk kelanjutan status quo dan pendudukan,” kata Erekat dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Arab News.
Sementara itu, kepala Departemen Urusan Internasional PLO, Anees Sweidan mengatakan, hasil pemilihan umum di Israel itu tidak terlalu mengejutkan. Dia juga mengatakan bahwa “radikalisasi” Israel tidak akan terjadi tanpa dukungan publik dari Amerika Serikat (AS).
“Inilah mengapa kita harus mengharapkan keputusan Amerika dan Israel yang lebih radikal yang akan menggerakkan seluruh wilayah kita menuju jurang,” ucap Sweidan.
Seperti diketahui, Israel menyelenggarakan pemilu pada 7 April 2019 lalu. Dalam perhitungan suara yang masih berlangsung, Benjamin Netanyahu punya peluang besar memenangkan pemilihan umum dan bersiap untuk menjalani masa jabatan kelimanya sebagai Perdana Menteri Israel.
BACA JUGA: Belum Final, Netanyahu dan Gantz Saling Klaim Menangkan Pemilu Israel
Partai Likud yang dikomandoi oleh Netanyahu, berhasil mengamankan 65 kursi dari 120 kursi di Knesset atau Parlemen Israel. Sementara blok kiri-tengah yang dipimpin oleh Benny Gantz, saigan utama Netanyahu, hanya akan mengumpulkan 55 kursi. []
SUMBER: ARAB NEWS