YERUSALEM—Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut Palestina akan kehilangan bantuan ratusan juta dollar dari Washington jika menolak negosiasi damai dengan Israel, dinilai Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat sebagai perbuatan sia-sia.
“Trump bisa membeli banyak barang dengan uangnya, tapi dia tidak akan bisa membeli martabat bangsa kita,” tegas Erekat.
Erekat menegaskan bahwa perdamaian dengan Israel tidak mungkin dilakukan jika status Yerusalem tidak masuk dalam agenda. Penegasan ini sekaligus menolak klaim Trump bahwa AS telah menghilangkan isu kontroversial tersebut dari meja perundingan.
“Yerusalem tidak berada di luar meja perundingan, tapi sebaliknya AS berada di luar konsensus internasional. Mereka yang mengatakan bahwa Yerusalem tidak ada di meja perundingan damai berarti mengatakan perdamaian tidak masuk dalam hitungan,” cetus Erekat.
Erekat pun menyatakan sikap tegasnya terhadap status Yerusalem.
“Kota suci ada di hati setiap orang Palestina, Arab, Kristen dan Muslim, dan tidak akan ada perdamaian tanpa Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara Palestina,” tegasnya. []
SUMBER: REUTERS