LIBANON–Seluruh Pemerintah Lebanon dilaporkan telah mengundurkan diri. Hal ini dipicu aksi protes massa yang terjadi pasca ledakan dahsyat di Beirut yang menewaskan lebih dari 160 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang,4 Agustus 2020 lalu.
Protes yang terjadi di seluruh Libanon, menuntut perubahan politik di negara itu.
BACA JUGA: Ini Asal Muasal Amonium Nitrat yang Picu Ledakan di Libanon
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Mentri Libanon Hassan Diab mengatakan bahwa dia telah mengambil langkah mundur sehingga dia dapat berdiri bersama masyarakat Beirut untuk membawa perubahan.
Lebih lanjut Diab menyalahkan kelas politik dan mencap mereka sebagai koruptor yang telah memerintah negara selama 30 tahun terakhir.
Dia juga mengatakan dalam konferensi pers bahwa dia menuntut untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang berada di balik ledakan ini.
BACA JUGA: Ketika Perdana Menteri RI Menghutang dan Mengurusi Bedug
Baik Perdana Menteri Hassan Diab maupun sejumlah Menteri di pemerintahannya telah mengundurkan diri. Yang tersisa hanya Presiden Libanon, Michel Aoun.
Aoun sendiri kini tengah menghadapi tekanan untuk segera mundur. []
SUMBER: THE ISLAMIC INFORMATION