INDIA–Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi meminta pengampunan rakyat negaranya setelah memberlakukan penguncian (lockdown) besar-besaran yang menyebabkan jutaan orang menderita.
Dalam pidato radio mingguannya, PM Modi meminta maaf atas dampak dari tindakan ketatnya yang memaksa rakyat tinggal di rumah. Namun dia mengatakan tidak ada cara lain untuk menghentikan penyebaran virus yang cepat.
“Terutama ketika saya melihat saudara-saudari saya yang malang, saya pasti merasa bahwa mereka pasti berpikir, perdana menteri seperti apa yang telah menempatkan kami dalam kesulitan ini? Saya terutama mencari pengampunan mereka,” katanya sebagaimana dilansir BBC, Senin (30/3/2020).
BACA JUGA; Khawatir Virus Corona, Patung-patung Dewa di India Dipasangi Masker
Lockdown tersebut diberlakukan dengan pemberitahuan kurang dari empat jam. Modi telah dihujani kritik karena kurangnya perencanaan menjelang penguncian yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di India itu.
“Mungkin banyak yang akan marah kepada saya karena dikurung di rumah mereka. Saya mengerti masalah Anda tetapi tidak ada cara lain untuk berperang melawan virus corona… Itu adalah pertempuran hidup dan mati dan kita harus memenangkannya,” kata Modi.
Berdasarkan aturan lockdown total yang diberlakukan di India sejak Selasa (24/3/2020) orang-orang dilarang meninggalkan rumah mereka selama tiga pekan. Semua bisnis yang tidak penting telah ditutup dan hampir semua pertemuan publik dilarang.
Akibat ketergesaan dan kurangnya perencanaan, sebagian besar penduduk India kehilangan pekerjaan dan kelaparan. Ini telah memicu eksodus dari kota-kota besar seperti Delhi, di mana ribuan pekerja migran berangkat dalam perjalanan panjang kembali ke desa asal mereka setelah transportasi dihentikan. Puluhan ribu buruh migran terpaksa berjalan ratusan kilometer ke desa asal mereka.
BACA JUGA: Tangkal Virus Corona dengan Pesta Urine Sapi, Kelompok Hindu India: Kami juga Mandi Kotoran Sapi
Pada Sabtu (28/3/2020) seorang pekerja meninggal setelah berusaha berjalan sejauh 270 km kembali ke rumah.
India mengumumkan bantuan sebesar USD22 miliar untuk rakyat miskin pada Selasa, termasuk makanan gratis dan pemberian uang tunai, tetapi ada kekhawatiran ini mungkin tidak mencapai mereka yang paling membutuhkan.
Para pakar ekonomi mengatakan perlu lebih banyak bantuan untuk rakyat miskin yang perlu dikucurkan agar krisis akibat pandemi Covid-19 tidak menjadi bencana ekonomi yang lebih besar.
India telah melaporkan sekira 1.000 kasus virus corona dan 25 kematian. Namun, para ahli khawatir bahwa jumlah sebenarnya infeksi bisa jauh lebih tinggi, terlebih karena India memiliki salah satu tingkat pengujian (Covid-19) terendah di dunia. []
SUMBER: BBC