TOKYO– Warga Jepang dikejutkan oleh berita televisi dan instruksi pertahanan sipil untuk mencari tempat berlindung di gedung yang aman atau di bawah tanah karena rudal balistik Korea Utara (Korut) telah ditembakkan melintasi wilayah udara Hokkaido pada Hari Selasa, (29/08/2017) kemarin
Laporan media menyebutkan bahwa Abe juga telah berbicara dengan Presiden Donald Trump selama 40 menit. Trump disebutkan mendukung Jepang sepenuhnya, dan keduanya sepakat untuk menekan Pyongyang.
Korut kembali menguji kesabaran negara-negara tetangganya dengan menembakkan rudal balistik antarbenua ke Jepang untuk pertama kalinya dalam hampir dua dasawarsa.
Menteri Luar Negeri Taro Kono berasumsi bahwa Pyongyang memilih sasaran alternatif untuk peluncuran rudal balistik jarak dekat, setelah menunda aksinya terhadap Guam.
Menteri Pertahanan Itsunori Onodera juga mengatakan bahwa tidak ada usaha dari Jepang untuk menembak jatuh rudal karena ternyata rudal tersebut tidak jatuh di Jepang.
Menurut pernyataan dari Kepala Staf Gabungan Korea Selatan yang dilansir oleh Kantor Berita Yonhap, rudal tersebut menempuh jarak sekitar 2.700 kilometer dan melewati wilayah udara Jepang sebelum akhirnya mendarat di Laut Timur.
“Rudal Melintas, Rudal Melintas” ujar pengumuman layanan publik Jepang. Layanan kereta pun sempat terganggu. “Seluruh jalur diberhentikan karena adanya peluncuran rudal balistik,” kata pengumuman stasiun kereta seperti dikutip dari Anadoluagency
Perdana Menteri Shinzo Abe berkata: “Tindakan sewenang-wenang Korut terhadap Jepang adalah ancaman yang serius dan belum pernah ada sebelumnya.” pungkasnya.[]