KANADA—Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dilaporkan telah meminta Paus Fransiskus untuk meminta maaf kepada warga Kanada. Paus dianggap bertanggungjawab atas peran Gereja Katolik dalam suatu sistem sekolah Kanada yang selama berpuluh tahun melecehkan anak-anak suku asli.
Menurut laporan BBC, Perdana menteri yang tengah popular di dunia ini menemui Sri Paus di Vatikan, Senin (30/5/2017) sebagai bagian dari kunjungannya ke Italia untuk menghadiri KTT G7.
Sistem yang dimaksud Trudeau adalah sekolah-sekolah yang didirikan tahun 1880-an yang mengambil anak-anak suku asli dari keluarga mereka untuk membaurkannya dengan masyarakat Kanada pada umumnya.
Sekolah terakhir dari sistem ini ditutup tahun 1996.
“Saya mengatakan kepadanya, betapa pentingnya bagi rakyat Kanada untuk melangkah maju dalam suatu rekonsiliasi yang nyata dengan suku adat asli, dan saya menekankan bahwa kita bisa membantunya dengan menyampaikan permohonan maaf,” kata Trudeau kepada wartawan, usai menjumpai Sri Paus.
Ia mengatakan, telah mengundang Sri Paus untuk menyampaikan permintaan maaf di Kanada.
Sekitar 150 ribu anak suku Indian diambil paksa dari keluarga mereka dan dikirim ke asrama-asrama sekolah yang dikelola gereja. Di sana mereka dilarang berbicara dalam bahasa asli mereka atau menjalankan kepercayaan dan adat mereka. Bahkan anak-anak ini juga mengalami pelecehan seksual.
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada sudah menyerukan dilakukannya permintaan maaf oleh Tahta Suci sebagai bagian dari proses pemulihan kondisi suku asli Indian. []