MALAYSIA—Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohammad telah mengkritik keputusan Australia yang mengakui Yerusalem Barat sebagai Ibu kota Israel. Menurutnya tak satu negarapun yang memiliki hak untuk menyatakan ini.
Hal itu disampaikan Mahatir, saat menerima anugerah Doktor Honoris Causa dari dari Universitas Rangsit, Thailand.
BACA JUGA: Tak Dideportasi, Zakir Naik Berterima Kasih kepada Mahatir Mohamad
“Al-Quds harus tetap dengan kondisinya saat ini, tak satu negarapun yang berhak memutuskan sebagai ibu kota Israel atau membaginya,” kata Mahatir seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Ahad (15/12/2018).
Australia ingin membagi Al-Quds Barat sebagai ibu kota Israel, dan Al-Quds Timur sebagai ibu kota Palestina. Menurut Mahatir, sikap ini hanya akan memicu peningkatan emosi.
Pada Sabtu (15/12/2018) pekan lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, menginformasikan negaranya mengakui Al-Quds barat sebagai ibu kota Israel, namun tak akan memindahkan kedutaan besarnya ke Tel Aviv, kecuali sudah dicapai perundingan damai dengan Palestina.
Sebelumnya pada November lalu, Mahatir mengkhawatirkan tekad Australia mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel dalam pertemuan dengan sekutunya Scott Morrison, dalam KTT ASEAN di Singapura.
BACA JUGA: Mahatir Mohamad akan Jadi Perdana Menteri Tertua di Dunia
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Malaysia mengkritik keputusan Australia, dan menyebutnya sebagai penghinaan terhadap bangsa Palestina.
Amerika Serikat (AS) dan Guatemala telah memindahkan kedutaan besar negaranya secara resmi dari Tel Aviv ke Al-Quds pada Mei 2018 lalu.
Peresmian kedubes AS merupakan aplikasi dari deklarasi Washington menganggap Al-Quds barat dan timur sebagai ibukot Negara penjajah zionis Israel. []
SUMBER: PIC