PETALING JAYA–Serangan bom yang terjadi di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada rabu (24/5/2017) sekitar pukul 21.00 WIB, dikecam Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak.
“Saya merasa jijik dengan serangan semalam di Jakarta. Warga Malaysia memberi dukungannya kepada rakyat Indonesia saat ini,” ungkap Najib.
Najib mengatakan, dalam pekan ini telah terjadi serangan teror di dua negara, yakni Inggris dan Indonesia. Sebelumnya, serangan bom di Manchester, Inggris, saat konser Ariana Grande pada Senin (22/5/2017) malam, telah menewaskan 22 orang, dan puluhan korban lainnya luka-luka.
“Segera setelah pengeboman di Manchester yang mengerikan, serangan baru ini menunjukkan bahwa terorisme tidak memiliki batas dan tidak mengenal ras atau kredo. Pikiran dan doa saya bersama orang-orang terkasih dari mereka yang terkena dampak,” ucap Najib, dikutip the Star, Kamis (25/5/2017).
Menurut Najib, teroris adalah musuh, karena itu ia mengajak semua pihak baik itu pemuka agama, aparat keamanan, pendidik, dan masyarakat agar bersatu melawan gerakan-gerakan terorisme yang kian bermunculan.
“Setiap kekejaman harus mengeraskan tekad kita lebih dari sebelumnya. Saat ini adalah waktunya untuk bersatu, bahkan saat ekstremisme berusaha keras untuk memecah belah kita,” seru Perdana Menteri Malaysia itu.
Seperti diketahui, serangan bom bunuh diri itu dilaporkan terjadi dua kali dan menewaskan tiga petugas polisi. Sejumlah petugas lainnya dan warga sipil juga terluka dalam insiden itu.
Saat itu polisi dilaporkan tengah membantu mengamankan pawai obor yang dilakukan oleh masyarakat Jakarta di luar halte. []
Sumber: Republika