TERNYATA ada tiga pokok kehidupan dalam Islam yang Islam ajarkan kepada seorang muslim, hal itu pastinya sangat penting untuk kita ketahui dan aplikasikan.
Lantas apa saja tiga pokok kehidupan dalam Islam itu? Inilah di antaranya:
“Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu.”
1. Pokok Kehidupan dalam Islam: Cukuplah Islam Sebagai Nikmat Hidupmu
Pokok kehidupan dalam Islam yang satu ini sangat sering dilewatkan.
Sebetulnya nikmat yang paling besar yang pernah Allah berikan kepada seorang hamba-Nya adalah penciptaan mereka dari tidak ada menjadi ada.
Dan menjadi nikmat yang sangat besar ketika Allah membebaskan mereka dari kekufuran menuju cahaya Islam.
Maka bersyukurlah atas nikmat Allah yang tiada tara ini, yaitu nikmat Islam dan nikmat Iman. Karena tidak semua orang dapat merasakannya.
Sebagai seorang muslim pun Allah perintahkan tiap-tiap orang untuk berdakwah, agar orang-orang pun merasakan cahaya Islam, yaitu hidup dengan nikmat Islam dan iman ini yang sangat luar biasa
Jangan sampai kenikmatan dunia merenggut dan mengalihkan kenikmatan Islam ini. Karena sejatinya nikmat dunia itu hanyalah sementara dan tiada apa-apanya dibanding nikmat dari Allah SWT.
BACA JUGA: 15 Kunci Kebahagiaan dalam Kehidupan Pribadi
2. Pokok Kehidupan dalam Islam: Cukuplah Ketaatan Sebagai Kesibukan Bagimu
Seorang muslim sebenarnya hidup untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka kesibukan yang kita lakukan setiap saat pun hendaknya kesibukan untuk taat kepada Allah.
Yaitu melakukan segala macam perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah.
Jangan sampai kesibukan kita tidak menghantarkan kita pada ketaatan kepada Allah. Karena kalau kesibukan hanya berfokus pada dunia, maka tujuan hidup akan teralihkan.
Bahkan menjadi suatu hal yang disayangkan bila kesibukan dunia menghantarkan kita kepada kelalaian. Justru ketaatan kepada Allah yang harus seorang hamba prioritaskan.
Dan setiap hamba pun akan mempertanggungjawabkan kesibukan-kesibukan yang ia lakukan selama di dunia. Maka sibuklah dalam urusan kebaikan sesuai yang Allah perintahkan.
BACA JUGA: Kehidupan Kita Akan Lebih Baik Apabila
3. Pokok Kehidupan dalam Islam: Cukuplah Kematian Sebagai Pelajaran Bagimu
Imam Qurthubi r.a. pernah meriwayatkan bahwa Ad Daqqaq berkata:
“Barang siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara, yakni: bersegera bertobat, hatinya merasa cukup dan semangat dalam beribadah. Sebaliknya barang siapa yang melupakan mati, ia akan dihukum dengan 3 perkara: menunda tobat, tidak ridha dengan rasa cukup, malas dalam beribadah.”
Rasulullah ﷺ pun pernah bersabda,
“Cukuplah kematian itu sebagai pengingat.”
Hendaknya kematian cukup menjadi nasihat dan pelajaran agar manusia ingat dan beribadah kepada Allah.
Karena manusia tidak tahu kapan kematian itu datang, maka persiapkanlah diri dari sekarang untuk menaati segala perintah-Nya dan tentunya memohon ampunan kepada Allah SWT.
Menjadi suatu hal yang tidak baik, bila seorang muslim tidak bergetar hatinya ketika melihat peristiwa kematian. Seharusnya dengan peristiwa kematian kita bisa memetik hikmah.
Yaitu menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan dan segala macam keburukan yang Allah benci. Hal ini untuk seluruh aspek kehidupan, mulai dari hal terkecil hingga terbesar.
BACA JUGA: Kehidupan Akhirat, Abadi Namun Kerap Dilupakan
Itulah tiga pokok kehidupan dalam Islam yang perlu kita perhatikan dan laksanakan.
Mudah-mudahan dapat memberikan tiap insan kesadaran. Yaitu kesadaran sebagai seorang makhluk yang memiliki kewajiban kepada Allah.
Jangan sampai kita termasuk golongan orang-orang yang tidak dapat memetik pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan kita untuk memetik pelajaran dari peristiwa yang telah terjadi melalui firman-Nya,
“Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan.” (QS. Al-Hasyr: 2).
https://www.youtube.com/watch?v=m2pBBalpSYI
Maka nikmat dunia, kesibukan dunia dan pelajaran dunia hendaknya kita arahkan sudut pandangnya hanya kepada apa-apa yang Allah perintahkan, bukan kepada yang lainnya.
Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan pokok kehidupan dalam Islam. hal itu sebagai bentuk memprioritaskan hal-hal yang Allah perintahkan membuat kita menjadi pribadi yang lebih taat kepada-Nya dan menjadi pribadi yang tahu akan skala prioritas.
Hanya Allah sebaik-baiknya tujuan dan hanya Allah tempat kita meminta ampunan. []
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016