JAKARTA—Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengkritisi anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pertemuan IMF World Bank pada Oktober 2018. Menurutnya, dana yang berasal dari APBN yang totalnya 1 triliun untuk acara itu terlalu tinggi.
“Sungguh fantastis rasanya biaya hiburan, akomodasi, makan minum dan lain-lain harus semahal itu. Pertanyaannya apakah kita harus mengeluarkan biaya sebesar dan sebanyak itu? Hemat saya, ini terlalu mewah dan terlalu wah biaya tersebut untuk sekelas konferensi di negara berkembang seperti Indonesia,” ujar Didi, Senin (1/10/2018).
BACA JUGA: Sebelum Malaikat Maut Menjemput, Inilah 4 Tandanya
Adapun rincian biaya tersebut terdiri dari akomodasi mencapai Rp 569,9 miliar, makanan dan minuman Rp 190,5 miliar, transportasi sejumlah Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar, dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar.
“Ironisnya event yang mahal ini akan berlangsung saat bangsa di saat bangsa ini menghadapi bencana besar yang baru saja secara beruntun terjadi, yaitu gempa Lombok hingga gempa/tsunami Palu-Donggala,” katanya menambahkan.
Dia menjelaskan, korban pada kedua bencana tersebut jumlahnya ribuan, yang meninggal atau mengalami luka-luka serius sedangkan puluhan ribu lainnya harus kehilangan tempat tinggal dan kerugian pun ditaksir triliunan rupiah.
BACA JUGA: Rasulullah Ceritakan Mukmin yang Menemui Dajjal
“Oleh karenanya jikalau pemerintah bersedia melakukan penghematan, saya meyakini pihak-pihak asing yang akan diundang bisa mengerti dan memahami situasi yang ada,” katanya.
Ia menambahkan, jikalau pun tidak ada bencana alam, event dengan anggaran Rp1 triliun itu menurutnya kurang tepat.
“Sebab saat ini rakyat masih menghadapi persoalan ekonomi yang tidak kalah pelik, seperti daya beli yang menurun, peningkatan jumlah pengangguran, BBM mahal, listrik mahal, gas mahal dan sederet persoalan pelik lainnya terkait kesejahteraan. Bukankah kita harus peka dan berempati pada situasi yang ada?” demikian Didi. []
SUMBER: VIVANEWS