BERLIN—Komunitas Muslim di Jerman menyambut baik saran Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere untuk menandai hari besar Islam di negara tersebut sebagai hari libur nasional.
Aiman Mazyek, kepala Dewan Pusat Muslim Jerman, mengatakan langkah itu bisa membantu integrasi migran Islam di Jerman.
De Maiziere, politisi senior dari partai Demokrat Kristen (CDU) yang mengusung Kanselir Angela Merkel bicara di sebuah rapat di Niedersachsen, dia terbuka untuk mulai merayakan hari besar umat Islam.
“Saya siap membuka diskusi mengenai kemungkinan menandai sebuah hari raya Muslim,” kata de Maiziere. Dia mengingatkan umat Katolik dan Protestan bisa merayakan hari besar mereka di tempat-tempat di mana terdapat banyak warga yang menganut agama itu.
“Di tempat yang memiliki populasi besar umat Islam, kenapa tidak kita rayakan hari besar Muslim?” tambah dia.
Jerman memiliki hampir 4,7 juta penduduk beragama Islam, menjadikan mereka hampir 5,7 persen dari total populasi warga Jerman. Banyak dari mereka adalah keluarga etnis Turki generasi kedua atau ketiga yang pindah ke Jerman pada tahun 1960an.
Mazyek mengatakan menandai hari besar Islam di wilayah-wilayah dengan jumlah besar penduduk Muslim bisa mengatasi masalah yang dihadapi murid sekolah, mahasiswa, dan karyawan yang ingin mengambil izin libur untuk merayakan hari besar agama mereka.
Namun proposal de Maiziere itu tidak disambut baik oleh partai CDU. Bernd Althusmann, anggota CDU, mengkritik saran tersebut.
“Di Jerman, hari libur bersama memiliki tradisi yang panjang, saya tidak melihat perlunya mengganti itu,”pungkasnya. []