HAMKA pernah berkata, “Jika hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup.” Kalimat ini begitu sarat makna. Bahwa hidup manusia harus lah memiliki arti dan tujuan yang jelas. Lantas, apa pondasi untuk menemukan tujuan hidup yang sejati itu?
Terkait tujuan hidup sejati manusia, Al Ghazali, ulama Islam terkemuka, memaparkan bahwa ada lima pondasi untuk menemukan tujuan hidup yang sejati.
Berikut pondasi tersebut:
1 Pondasi untuk menemukan tujuan hidup yang sejati: Akidah yang benar
Berpegang pada akidah yang benar menjadi pondasi pertamanya. Adapun terjadinya penyimpangan akidah yang benar, itu disebabkan dominasi hawa nafsu terhadap hati dan fanatisme terhadap mazhab ahli bidah.
Seorang imam berkata, “Banyak kaum yang diselamatkan oleh akidah, meskipun amalan mereka sedikit. Namun, tidak sedikit pula yang binasa karena akidah, walaupun amalan mereka banyak. Cinta kedudukan, harta, dan dunia adalah racun yang mematikan. Kekuasaan dan ketenaran melahirkan kesombongan dan menjerumuskan hamba ke dalam cinta dunia. Keduanya merupakan perusak agama.”
BACA JUGA: Apa Penentu Kebahagiaan Seorang Manusia?
Pondasi untuk menemukan tujuan hidup yang sejati: Memenuhi hak dan kewajiban terhadap Allah SWT
Imam Al Ghazali menjelaskan, ada dua macam hak Allah SWT yang wajib dipenuhi, yaitu menunaikan semua kewajiban dan meninggalkan hal-hal haram. Menurut dia, menunaikan setiap kewajiban dan meninggalkan larangan-Nya adalah bentuk ketakwaan.
Siapa yang melaksanakan sebagian dari hal ini, kata Al Ghazali, berarti ia telah menjaga diri dari akibat yang akan diterima berupa keburukan di dunia maupun di akhirat. Ia akan menerima kenikmatan surga dan ridha Allah SWT.
3 Pondasi untuk menemukan tujuan hidup yang sejati: Kasih sayang terhadap sesama manusia
Menurut Al Ghazali, kasih sayang terhadap makhluk Allah SWT berarti mengagungkan urusan Allah SWT. Maka dari itu, hendaknya umat Islam memberikan apa yang mereka minta darinya dan tidak membebani di luar kemampuan mereka.
Al Ghazali menuturkan, selayaknya umat Islam juga bahagia atas segala hal yang menjadikan mereka bahagia, dan bersedih dengan sesuatu yang telah membuat mereka sedih. Dia pun lebih menyukai orang yang menjaga hati seorang mukmin secara syari daripada orang yang sekian kali pergi haji dan perang.
Menurut Al Ghazali, seorang mukmin sebaiknya juga lebih memilih kehormatan saudaranya daripada kehormatannya sendiri, dan lebih memilih kehinaan dirinya sendiri daripada kehinaan saudara-saudaranya.
BACA JUGA: Hubungan Rencana, Tujuan Hidup, dan QS Al Fatihah
4 Pondasi untuk menemukan tujuan hidup yang sejati: Mengenali diri sendiri dengan sebaik-baiknya
Imam al Ghazali juga pernah mengutip hadits Rasulullah:
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu,
“siapa yang mengenal dirinya, dia mengenal Tuhannya.”
5 Pondasi untuk menemukan tujuan hidup yang sejati: Istiqamah
Pondasi yang kelima adalah berpendirian kuat dan tidak mudah goyah (Istiqamah). Menurut Al Ghazali, pengertian istiqamah berarti berpendirian kuat atau kukuh, berketetapan hati, tekun dan terus-menerus menigkatkan usaha untuk mencapai cita-cita. []
Referensi: Raudhatut Thalibin wa Umdatus Salikin: 43 Untaian Makrifat Tasawuf/Karya: Imam Al Ghazali