MUI atau Majelis Ulama Indonesia mempersiapkan tim pembinaan keagamaan untuk memitigasi kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Arif Fahrudin selaku Sekretaris Tim Pembinaan Al Zaytun mengungkapkan, tugas dari tim tersebut nantinya untuk membina dan memperkuat, serta pengawalan pemahaman keagamaan sesuai dengan Islam wasathiyah.
“Dalam artian tidak ada masalah dengan hubungan antara pemahaman keislaman dan kebangsaan. Pembinaan ini sebagai langkah berikutnya setelah ranah penindakan hukum,” kata Kiai Arif dilansir Kompas.com, Rabu (23/8/2023).
BACA JUGA:Â PKB Sepakat agar Ponpes Al-Zaytun Tak Dibubarkan
Arif mengemukakan, bahwa MUI memiliki peran yang sangat krusial terhadap pembinaan Pondok Pesantren Al Zaytun, sedangkan untuk masalah hukum pidana terhadap Al Zaytun adalah ranah aparat penegak hukum.
“MUI ini adalah khusus untuk masalah penguatan keagamaan Islam yang moderat dan rahmatan lil alamin,” ucap Arif dilansir dari website MUI.
Arif juga mengingatkan bahwa tim ini nantinya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan seperti Kementerian Agama untuk melakukan pembinaan.
MUI nantinya mengambil ranah keagamaan bagi para santri, wali santri dan para pengajar dan pihak terkait di Al Zaytun.
Adapun, Ketua Tim Pembinaan Al Zaytun dari MUI akan dikomandoi oleh Kiai Haji Abdul Manan Ghani. Sedangkan Sekretaris Tim akan dipegang oleh Kiai Haji Arif Fahrudin.
Adapun, Ketua Tim Pembinaan Al Zaytun dari MUI akan dikomandoi oleh Kiai Haji Abdul Manan Ghani.
BACA JUGA:Â Â 31 Barang Bukti Disita Bareskrim dari Ponpes Al-Zaytun Terkait Panji Gumilang
Sedangkan Sekretaris Tim akan dipegang oleh Kiai Haji Arif Fahrudin.
Sebagai informasi, Pondok Pesantren Al Zaytun menjadi kontroversi setelah pimpinannya, Panji Gumilang mengeluarkan pernyataan yang dianggap sesat.
Saat ini, Panji Gumilang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.
Selain itu, indikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Panji juga masih didalami pihak kepolisian. []
REDAKTUR: ADNAN FIKRY AINURRAZAQ | SUMBER: KOMPAS.COM