Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyerukan pemerintah Indonesia agar mempertimbangkan untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia.
Hal ini dikarenakan ideology CEO perusahaan kopi itu mendukung kesetaraan LGBT dan bertentangan dengan Pancasila.
“Kita sebagai bangsa, jelas-jelas tidak akan mau sikap dan karakter kita sebagai bangsa yang beragama dan berbudaya rusak dan berantakan karena kehadiran mereka,” tegas Anwar, Kamis (29/6/2017) seperti dilansir Republika.
Anwar juga mengimbau masyarakat agar mempertimbangkan langkah pemboikotan terhadap product starbuck. Karena Ideologi bisnis dan pandangan hidup yang Schultz kampanyekan jelas-jelas tidak sesuai dan sejalan dengan ideologi bangsa, yakni Pancasila.
“Kita tidak mau karena nila setitik rusak susu sebelanga,” kata Anwar.
Sebelumnya, sejak 26 Juni 2015 CEO Starbucks, Howard Mark Schultz mendukung kesetaraan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Ketika pertemuan dengan para pemilik saham Starbucks, Schultz secara tegas mempersilakan para pemegang saham yang tidak setuju dengan pernikahan sejenis angkat kaki dari Starbucks. []