• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Pram Ingin Anaknya Belajar Islam pada Buya Hamka

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Hamka, cinta
0
BAGIKAN

Oleh: Sofistika Carevy Ediwindra,
Pemimpin Redaksi eramadina

 

BEBERAPA waktu lalu saya memang getol membacai karya sastra Pramoedya Ananta Toer meski baru sekian kelumit dari banyaknya buku yang ia tulis. Semangat atas asupan dari tulisan Pram membuat saya semakin giat membaca karya sastra yang saya akui baru-baru ini saja saya hinggapi.

Saya percaya tidak ada suatu kebetulan di dunia ini. Nah, usai membaca sekitar empat karya Pram saya beranjak membaca buku berjudul ‘Ayah..’ karya Irfan Hamka, anak Buya Hamka. Ternyata oh ternyata dalam tulisan yang mengulaskehidupan sosok luar biasa seperti Buya Hamka tertera juga sedikut ulasan mengenai hubungan Pram dan Hamka pada masa mereka masih hidup.

ArtikelTerkait

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

Saya bukan sekali dua kali mendengar bahwa sosok Pram merupakan pentolankomunis (PKI) yang menggawangi bidang sastra. Meski belum mendalam, saya jugapernah mendengar dan sedikit tau tentang Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang dinahkodai Pram sendiri. Namun latar belakang ini bagi saya tidak baik untuk dijadikan penghalang kita membacai karya-karyanya. Framing awal terhadap penulis buku memang tidak boleh ditinggalkan karena tidak mungkin sebuah karya apapun bentuknya meninggalkan ideologi penciptanya. Framing itu bisa menjadi alat bantu untuk kita memiliki semacam filter awal. Namun bukan sebagai sebuah rejection (penolakan) yang membuat kita sama sekali anti terhadap karya tersebut.

Nah, kembali ke Hamka dan Pram. Di buku Ayah.. ini, Irfan memuat sebuah subjudul tentang Ayah dan Pramoedya Ananta Toer. Dalam subjudul ini, penulis bertutur tentang kisah bahwa ayahnya (Buya Hamka) pernah dituduh bahkan tidak berhenti sebatas dituduh, juga difitnah, diserang secara terus menerus selama beberapa waktu oleh Pram salah satunya melalui Bintang Timur. Bintang Timur merupakan surat kabar pro PKI kala itu. Ada sebuah ruang dalam Bintang Timur yang memfokuskan pada hal budaya. Ia bertajuk Lentera yang langsung dikomandani Pram.

Rubrik Lentera terbit setiap hari Minggu di harian Bintang Timur tersebut.Pada tahun 1963-1965 gencar terjadi penyerangan salah satunya kepada Buya Hamka. Hamka dituduh telah memplagiat karya berjudul “Magdalena” karya MustafaLutfi Al-Manfaluthi dari Mesir. Karya yang Pram (Lentera/PKI) tuduhkan yakni roman Hamka berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Tidak hanya oleh Pram. Beberapa anggota Lekra lain turut memojokkan Hamka seperti M. Muhidinmelalui bukunya ”Aku Mendakwa Hamka Plagiat” (http://satriwan.wordpress.com/2013/01/14/mendamaikan-hamka-dan-pramoedya-ananta-toer-bacaan-terhadap-aku-mendakwa-hamka-plagiat/)

Dalam buku karya Irfan Hamka ini pengantar berasal dari Taufiq Ismail, sosok sastrawan yang juga monumental. Kata pengantarnya semacam panduan atas bagaimana sejatiya kebenaran tuduhan tersebut. Bahwa Buya antikomunis adalah benar dan justru itulah yang membuatnya asuk dalam daftar orang yang diserang PKI kala itu. Kata Taufiq Ismail, Buya diserang tidak hanya karyanya namun juga pribadinya. Buya juga sempat dijebloskan ke penjara oleh Soekarno di masa Demokrasi Terpimpin dengan tuduhan berencana menjatuhkan presiden. Taufiq Ismail juga sebutkan di pengantar bukunya bahwa tuduhan tersebut tidak terbukti dansetelah 2 tahun 4 bulan Buya dibebaskan.

Perseteruan antara Pram dan Buya memang tidak mudah hilang dari ingatan. Namun,akhir kisahnya justru sangan memukau. Buya yang terus menerus dipojokkan dikisahkan Irfan tetap tenang dan tidak menunjukkan reaksi reaktif yang berlebihan. Bahkan di pidato Buya Hamka di Taman Ismail Marzuki tahun 1969 Buya memberikan pernyataan yang bagi saya sangat gentleman. Buya memberikan pernyataan bahwa tidak semestinya karya Pram dibakar dan dilarang. Jika tidak menyukai sebuah buku ya tulislah buku untuk menandinginya.Beliau juga menyatakan telah memaafkan semua yang telah berlaku menuduh atau memfitnahnya termasuk Pram.

Satu hal lagi. Pram yang sedemikian gencarnya diceritakan menyerang sosok Buya yang antikomunis bahkan tetap saja menyuruh putrinya pergi belajar agama ke Buya Hamka. Dikisahkan bahwa putri Pram hendak meminta menikah dengan lelakiyang berlainan agama. Pram tidak menyetujui. Ia mempersyaratkan jika putrinya hendak menikah mesti seagama dan untuk itu Pram menyuruh putrinya dan calon menantunya belajar agama dan membimbing menjadi mualaf ke Buya Hamka. Taufiq Ismail dan Irfan menyoroti hal ini sebagai bentuk Pram meminta maaf secara implisit kepada Buya. Dan tentu saat sang putri Pram mendatanginya, disambutlah dengan baik hajat mereka untuk belajar agama. Masya Allah. Betapa jiwa besar pahlawan seperti Buya sangat nampak di sini.

“Masalah faham kami tetap berbeda. Saya ingin putri saya yang muslimah harus bersuami dengan laki-laki seiman. Saya lebih mantap mengirim calon menantu saya belajar agama Islam dan masuk Islam kepada Hamka.” (Pramoedya Ananta Toer dibuku Ayah.. hlm. 265). []

Tags: agamabelajarBuyahamkaIslamPrapramoedya ananta toer
Share2193SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Protes Kebijakan, Aktivis Muslim dan HAM AS Gelar Buka Puasa di Menara Trump

Next Post

Udah Mang, 20 Ribu Aja ..

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Pahala Orang yang Menahan Marah, Hasad, Penyebab Susah Cari Kerja

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

19 Februari 2025
Taaruf, Setrum, Rasulullah

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

12 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

percaya diri, malaikat, Tipe Karyawan Teladan, Kuisioner Loyalitas Karyawan

Kuisioner Loyalitas Karyawan pada Tempat Kerja

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

cemburu

Kenapa Banyak Suami Muslim Tak Punya Rasa Cemburu saat Ini?

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

bantal

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Hukum Memanjangkan Jenggot

Hukum Memanjangkan Jenggot

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu memaksakan diri untuk membaca Al-Qur’an.

Lihat LebihDetails

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

Oleh Dini Koswarini
8 Mei 2025
0
Penyebab Perut Bunci pada Laki-laki, Cara Mengecilkan Perut yang Buncit, Akibat Menahan Kentut, Penyebab Gagal Ginjal, Perut Buncit, Perut Buncit, Perut Kembung, Fakta Diabetes, Cara Menyembunyikan Perut yang Buncit, Gemuk, Penyebab Kanker Prostat

Ada beberapa penyebab kanker prostat yang sering diremehkan para lelaki. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.