PRANCIS—Pemerintah Prancis dikabarkan tengah menggodok rencana menambahkan mata pelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah negeri, Newsweek melaporkan pada Rabu (24/10/2018).
Namun Prancis berencana menyajikan bahasa Arab secara sekuler dengan memisahkannya dari Islam. Utamanya untuk mempersempit jurang antara minoritas Islam dengan warga Prancis lainnya.
BACA JUGA: Harian Prancis Sebut Mohammed bin Salman akan Diganti
Selama ini di Prancis, bahasa Arab diajarkan di kelas-kelas privat dan sering kali dipelajari di dalam masjid, satu paket dengan pelajaran menghafal Quran.
“Kami meragukan cara bahasa Arab diajarkan saat ini, dalam struktur yang berbeda dan dengan tendensi komunitarian,” kata Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer seperti dikutip Newsweek dari The Wall Street Journal.
Menurut pemerintah Prancis, ketika anak-anak Muslim belajar bahasa Arab di kelas privat dan bukan di sekolah, maka jurang antara komunitas minoritas Islam dengan masyarakat Prancis lainnya akan semakin lebar.
Sebelumnya sebuah lembaga riset Prancis, Institut Montaigne mengatakan bahwa mengajarkan Arab di sekolah negeri bisa menghentikan ‘perekrutan teroris’ terhadap anak-anak muda dalam kelas-kelas privat bahasa Arab.
“Menghidupkan lagi pengajaran bahasa Arab adalah kunci, terutama karena pelajaran bahasa Arab telah menjadi alat kelompok Islamis untuk menarik anak-anak muda ke sekolah serta masjid mereka,” tulis Hakim El Karoui, pakar Islam yang terlibat dalam studi itu.
Meski demikian gagasan pemerintah Prancis itu bukan tanpa penolakan. Para politikus konservatif Prancis tak yakin rencana itu akan berhasil.
BACA JUGA: 7 Alasan Umat Islam Harus Kuasai Bahasa Arab
“Saya mendukung pengajaran bahasa Prancis, karena bahasa ini membantu anak-anak muda bekerja, ketimbang bahasa yang akan secara sistematis mengurung murid-murid dalam budaya asal mereka,” kritik Louis Aliot, anggota Partai Barisan Nasional yang beraliran kanan.
“Menurut saya Blanquer membuat kesalahan: mengajarkan bahasa Arab di sekolah menengah tidak akan mencegah anak-anak masuk sekolah Quran dan tak akan menyelesaikan masalah… dan kebangkitan salafisme,” kata Annie Genevard, anggota parlemen Prancis dari Partai Republicains. []
SUMBER: NEWSWEEK