PRANCIS—Rakyat Prancis dikabarkan tengah memberikan hak pilih mereka dalam pemilu presiden yang menempatkan kandidat Emmanuel Macron melawan saingannya dari partai kanan jauh, Marine Le Pen.
Voting dimulai pada Ahad (7/5/2017) pada pukul 08.00 Â waktu setempat dan akan berakhir pada pukul 08.00 malam waktu setempat, PressTV melaporkan pada Ahad.
Sekitar 47 juta warga memilih di 66.546 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh wilayah Prancis.
Warga yang berada di luar Prancis dan 1,3 juta ekspatriat telah memilih satu hari sebelumnya untuk memilih antara Macron yang pro-Uni Eropa dan Le Pen yang anti-imigrasi.
Jajak pendapat terakhir menunjukkan Macron, 39, mendapatkan keunggulan perolehan suara sementara sekitar 62 persen terhadap 38 persen suara yang diraup Le Pen.
Macron dan Le Pen dinyatakan menang pada pemilu presiden prancis putaran pertama pada 23 April silam. Hasilnya, Macron berada di urutan pertama dengan meraih 24 persen suara, di depan saingannya Le Pen dengan perolehan suara 21,3 persen.
Marine Le Pen, kandidat presiden dari sayap kanan dikenal sebagai calon presiden yang anti-Uni Eropa, anti-NATO, dan anti-pengungsi.
Sedangkan Macron dipandang sebagai ‘sentris’ yang bertujuan untuk melanjutkan kebijakan Presiden Prancis saat ini, Francois Hollande yang berupaya untuk meningkatkan ekonomi dan memperdalam integrasi dengan Uni Eropa. []