MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte melemparkan kecaman kepada para aktivis HAM, khususnya kepada Dewan HAM PBB terkait dengan krisis Rohingya.
Namun, bertentangan dengan pernyataan Duterte, Human Rights Watch (HRW) telah menyatakan kecaman atas krisis Rohingya, dan mendesak PBB untuk mengadakan pertemuan darurat untu membahas hal ini.
Duterte menilai, para aktivis HAM tersebut lebih banyak diam soal krisis yang terjadi di Myanmar.
Duterte menyatakan, para aktivis HAM tersebut sangat keras dalam menentang operasi anti-narkoba di Filipina, namun mereka tidak terlalu banyak bicara mengenai krisis yang menimpa Rohingnya.
Ia juga meminta PBB untuk memperingatkan pemerintah Myanmar bahwa mereka akan menghadapi sanksi berat kecuali jika mereka mengakhiri kampanye brutal terhadap komunitas Rohingya.
“Meskipun berada di pusat berita internasional, kelompok HAM tidak mengkritik Aung San Suu Kyi atas kegagalannya menyelesaikan krisis di Myanmar, dimana Muslim Rohingya dibantai di sana,” kata Duterte,pada Minggu (10/9/2017) kemarin seperti dilansir Anadolu Agency .[]