TEL AVIV— Presiden Israel Reuven Rivlin mengatakan bahwa Hamas sebagai penyebab kesengsaraan warga di Jalur Gaza. Reuven menilai, kini kehidupan warga Gaza sudah tidak layak karena adanya aktivitas kelompok Hamas di sana.
“Waktu semakin dekat saat infrastruktur di Gaza akan runtuh. Warga sipil akan merasa kesulitan, tak ada sanitasi, terkena polusi, air kotor dan epidemi,” kata Rivlin, pada Senin (22/1/2018) kemarin.
Rivlin mengaku tak bertangung jawab atas kesengsaraan yang dirasakan masyarakat di Jalur Gaza , dirinya tetap menyalahkan Hamas sebagai penyebabnya.
“Sayangnya, sekali lagi Hamas menggunakan penderitaan warga sipil di Jalur Gaza sebagai bahan agar bisa dimanfaatkan untuk tujuan terorisme” kata Rivlin.
Rivlin menambahkan bahwa, Hamas tetap menjadi organisasi teror yang berusaha menghancurkan Negara Israel. Dia juga menuduh Hamas yang mengembangkan basis teroris di rumah sakit, di mesjid-mesjid, di sekolah-sekolah untuk merencanakan serangan terhadap Israel.
“Misi negara bagian Israel belum selesai. Kami akan melawan organisasi teroris,” kata Rivlin
Namun faktanya, sulitnya bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza karena Sudah beberapa kali Israel menghentikan pengiriman bantuan untuk Gaza, bahkan mereka menggunakan kekuatan militer untuk menghalangi bantuan.
Banyak tuntutan agar Israel melonggarkan akses kemanusiaan di Jalur Gaza. Namun hal itu tak dipenuhi oleh Tel Aviv. Tahun 2010 lalu, pasukan komando Israel menyerang Kapal Mavi Marmara yang mengangkut bantuan untuk warga Jalur Gaza.
Menurut laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Israel masih menjadi pendorong utama penderitaan kemanusiaan Palestina, termasuk Jalur Gaza. Untuk masalah air minum, saat ini tercatat 97 persen air di Gaza tak layak minum. Masyarakat harus membeli dengan harga enam kali lipat untuk air layak minum. []
SUMBER: RUSSIA TODAY