AS—Seorang pria kulit putih bersenjata api dikabarkan telah ‘mengamuk’ di dalam sebuah gereja kecil di tenggara Texas, AS. Ia melepaskan tembakan kepada jemaah gereja hingga menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai banyak lainnya pada Ahad (5/11/2017).
Penembakan tersebut terjadi di Gereja First Baptist di Sutherland Springs, Wilson County, sekitar 40 mil (65 km) timur San Antonio, BD News melaporkan.
Tersangka melarikan diri dari tempat kejadian menggunakan sebuah kendaraan.
Menurut media lokal dan Sersan Robert Murphy, juru bicara kantor Sheriff Guadalupe County, pelaku kemudian terbunuh sekitar 12 mil jauhnya di negara bagian tetangga Guadalupe.
Sheriff Wilson County Joe Tackitt mengatakan kepada CNN bahwa setidaknya 20 orang terbunuh, sementara Letnan Gubernur Texas Dan Patrick mengatakan kepada Fox News bahwa setidaknya 25 orang tewas dan 30 lainnya cedera.
Pembantaian tersebut terjadi beberapa pekan setelah seorang penembak jitu membunuh 58 orang di sebuah konser outdoor di Las Vegas, yang dianggap sebagai tragedi penembakan paling mematikan dalam sejarah AS modern.
Berbagai penembakan tersebut telah memicu perdebatan nasional selama bertahun-tahun mengenai apakah akses mudah mendapatkan senjata api berperan besar terhadap tren tersebut. []