DALAM aspek sosial ajaran Islam menjelaskan tentang adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Kerap seringkali adanya rasa tidak confidence (percaya diri) saat melakukan sesuatu hal yang itu pun selalu dikerjakan oleh kaum laki-laki.
Seperti bekerja mencari uang, menjadi pemimpin di masyarakat sekitar dan sebagainya, wanita berhak berada di posisi tersebut. Tentunya dengan syarat dan kondisi tertentu, Islam menekankan adanya kesetaraan gender ini. Bertujuan memberikan kesempatan agar wanita bisa mengaplikasikan kemampuan yang ada dalam diri.
BACA JUGA: Sudahkah Anda Sabar?
Islam memberikan kesempatan kepada kaum wanita juga tidak luput dari peringatan yang harus bisa kita jaga agar tidak salah dalam melangkah, yaitu adanya perbedaan hak yang mutlak pada kesetaraan gender ini.
Seperti struktur biologis yang sudah menjadi ketetapan alamiah dan tidak bisa di ubah. Di dalam rumah tangga ada yang di sebut dengan suami dan istri, suami menjadi pemimpin rumah tangganya karena dilihat dari segi biologis dan fisik.
Laki-lakilah yang kuat di bandingkan dengan perempuan sehingga Allah memberikan kelebihan yaitu, suami berkewajiban untuk menafkahi, melindungi dari segala macam bentuk gangguan atau sebagainya.
Sedangkan wanita di beri perasaan kasih sayang, ketelatenan, kesabaran yang mengakibatkan pria tidak bisa melakukannya seperti mengandung, melahirkan, menyusui, mengasihi dan lain-lain.
BACA JUGA: Hidup Sehat Disenangi Allah, Kenapa?
Sebagaimana Allah berfirman yang artinya, “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka,” (QS. An-Nisa: 34).
Ajaran Islam pada kesetaraan gender ini dapat kita ambil hikmahnya yaitu tidak adanya saling membedakan antara pria dan wanita dalam kedudukannya. Tetapi ada perbedaan hak dalam posisi tertentu (rumah tangga, struktur biologis). Kemudian terciptanya rasa toleransi terhadap sesama. saling membantu, tolong menolong, eratnya persaudaraan, toleransi dan seterusnya.
Maka dari itu ajaran Islam pada kesetaraan gender ini manfaatkanlah dengan baik jangan sampai keliru agar bisa mengaktualisasikan apa yang kita punya dalam diri kemudian bermanfaat bagi orang lain. []
REDAKTUR: AINUN AYU N. | EDITOR: SAAD SAEFULLAH