SUNGGUH kekaguman itu terasa ketika kita melihat hamba Allah yang begitu taat. Manusia dilahirkan ke dunia ini lengkap dengan sifat pelit yang mengirinya. Akan tetapi pria terkaya di Madinah ini rela untuk mengorbankan harta kesayangnya. Kenapa?
Sosok inspiratif ini menyerahkan kebun kesayangannya di jalan Allah sesaat setelah mengetahui ayat tentang keutamaan bersedekah.
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya,” (Q.S. Ali Imran : 92).
Posisi kebun tersebut berhadapan dengan masjid. Maka setelah mendengar ayat tentang sedekah tersebut, lalu ia bergegas mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
“Ya Rasulullah, kuserahkan harta yang paling ku cintai ini untuk dimanfaatkan sebagaimana petunjuk yang Allah Ta’ala sampaikan kepadamu,” ujarnya.
“Bagus, yang demikian itulah harta yang menguntungkan, harta yang menguntungkan,” ujar Rasulullah sampai di ulang-ulang.
Namun, nabi bersabda kembali, “Aku berpendapat, hendaklah tanah ini kau manfaatkan untuk keluarga dan kerabatmu.”
“Aku akan laksanakan, ya Rasulullah,” sahut sahabat ini. Kemudian, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah, “sahabat itu pun membaginya kepada sanak kerabatnya dan putri-putri pamannya.”
Semoga Allah Ta’ala merahmati dan melimpahkan keberkahan kepada sosok ini. Semoga Allah Ta’ala berikan kekuatan kepada kita untuk meneladaninya. Ialah sosok yang tak banyak tanya, namun amat gigih dalam mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala dan sunnah Nabi-Nya.
Beliau yang kisahnya diabadikan dan senantiasa disebut namanya saat kisah ini dibincangkan, adalah sosok tangguh bernama Abu Thalhah yang terletak gelar ‘al-Anshari’ di belakang namanya.[]
Sumber: Kisah hikmah