PELANGGARAN privasi biasa sangat mengganggu. Namun, Islam sudah memberikan batasan-batasannya. Lantas, bagaimana Privasi yang diajarkan dalam Islam tersebut?
Kalimat, “Bu, kenapa ibu tidak pernah mengetuk pintuku sebelum masuk?” pastinya tidak asing bagi sebagian keluarga. Ini adalah keluhan umum remaja – bahwa privasi mereka tidak dihormati oleh orang yang lebih tua, terutama orang tua dan saudara kandung mereka. Kebalikannya juga benar; anak-anak terkadang tidak begitu mengerti bahwa orang tua mereka juga membutuhkan privasi, dan tidak berpikir dua kali saat berjalan ke kamar orang tua kita tanpa izin.
Ini dan kebiasaan lain yang tampaknya baik-baik saja bagi kita, sebenarnya perlu dipikirkan kembali. Sebab, hal ini terkait erat dengan masalah privasi. Sebelum melakukan sesuatu ada baiknya kita memikirkan legitimasinya terlebih dahulu.
BACA JUGA: Memahami Tentang Privacy Dalam Pandangan Islam
Apakah hal itu melanggar privasi atau hak orang lain? Lebih dari itu, pikirkan juga kebaikannya, dan apakah itu melanggar batas-batas yang ditetapkan oleh Allah?
Mari kita lihat beberapa hal tentang privasi yang diajarkan dalam Islam:
1 Privasi yang Diajarkan dalam Islam: Anak-anak yang memasuki kamar orang tua mereka perlu meminta izin tiga kali dalam sehari
Hal ini disebutkan dalam Alquran.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS An Nur: 58)
BACA JUGA: Ketahuilah 3 Waktu Aurat agar Tidak Langgar Pivacy Orang
Privasi yang Diajarkan dalam Islam: Kita tidak boleh memasuki rumah siapa pun tanpa izin, tidak peduli berapa lama kita harus menunggu
Hal ini disebutkan dalam Alquran.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS An Nur: 27)
3 Privasi yang Diajarkan dalam Islam: Jika kita mengetuk pintu seseorang atau meminta izin dari orang tersebut tiga kali dan orang tersebut tidak menjawab, kita harus kembali
Diriwayatkan dari Abu Saeed Khudri bahwa Abu Musa meminta izin untuk memasuki ‘Umar tiga kali, dan dia tidak memberinya izin, jadi dia pergi.’ Umar mengirim pesan kepadanya dengan mengatakan:
“Kenapa kamu kembali?”
Dia berkata:
“Saya meminta izin untuk masuk tiga kali, seperti yang diperintahkan Rasulullah kepada kita, maka jika kita diberi izin, kita harus masuk, jika tidak kita harus kembali.”
Dia berkata:
“Kamu harus membawakanku bukti itu, atau yang lain!”
Kemudian dia datang ke suatu perkumpulan kaumnya dan meminta mereka untuk bersumpah demi Allah tentang hal itu, dan mereka melakukannya, maka dia melepaskannya.” (HR Ibnu Majah)
BACA JUGA: Perlu Ga Sih Kita Curhat?
4 Privasi yang Diajarkan dalam Islam: Kita tidak boleh berasumsi yang terburuk tentang suami, anak, saudara kandung atau siapa pun, atau memata-matai mereka untuk mencari tahu apa yang terjadi
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al Hujurat: 12)
Nabi bersabda:
“Hindari kecurigaan, karena kecurigaan adalah kebohongan yang paling buruk dalam pembicaraan dan jangan saling ingin tahu dan jangan saling memata-matai dan jangan merasa iri satu sama lain, dan jangan memelihara kebencian, dan jangan saling membenci dan bermusuhan. Dan jadilah saudara dan hamba Allah.” (HR Muslim)
Ketika privasi kita dilanggar, kita terkadang menjadi sangat marah dan mungkin merasa ingin memberikan teguran yang tajam. Maka ketika mengajarkan ayat dan hadits ini kepada orang lain, kita perlu memperhatikan etika mengoreksi orang lain dan menyampaikan ajaran Islam, yaitu memahami, toleran dan memberi waktu dan ruang kepada orang lain untuk menerimanya. []
SUMBER: ABOUT ISLAM