KERTAS bukan lagi hal yang asing bagi kita saat ini. Kertas sudah menjadi kebutuhan sekunder. Di zaman yang modern ini, sangat sulit bagi kita lepas dari penggunaan kertas.
Kertas merupakan salah satu produk dari kecanggihan teknologi. Berbagai jenis kertas telah dibuat. Dan dengan warna yang berbeda-beda pula. Tapi, tahukah Anda, bahwa kertas juga memiliki dampak yang buruk bagi alam.
BACA JUGA: Seberapa Pentingkah Adab dalam Islam?
Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan kenaikan kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap tahun.
Dalam proses produksinya, industri pulp and paper membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya karena mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan air dan merubah suhu air. Pulp dibuat secara mekanis maupun kimia dengan memisahkan serat kayu atau selulosa dari bahan lain.
Dalam proses kraft pulping, larutan campuran antara sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang putih. Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur kertas dibuat menjadi kertas.
BACA JUGA: Bagaimana Adab Berinvestasi dalam Islam?
Limbah cair industri pulp and paper tersebar ke seluruh ekosistem di sekitarnya. Dalam percobaan laboratorium, air limbah industri kertas menyebabkan penyimpangan reproduktif pada zooplankton dan invertebrata yang merupakan makanan untuk ikan. Selain itu, hal ini juga menyebabkan kerusakan genetik dan reaksi sistem kekebalan tubuh pada ikan. Akhirnya mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati sungai dan berkurangnya sumber pangan hewani masyarakat di sekitar sungai.
Sebagian besar industri kertas menggunakan pemutih yang mengandung klorin. Klorin akan bereaksi dengan senyawa organik dalam kayu membentuk senyawa toksik seperti dioksin. Dioksin ditemukan dalam proses pembuatan kertas, air limbah (efluen), bahkan di dalam produk kertas yang dihasilkan. []