PROSES taaruf menuju pernikahan adalah sarana yang islam ajarkan dalam proses mengenal satu sama lain dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menggenapkan separuh agama sebagai bentuk ibadah mereka kepada Allah SWT.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Taaruf Sesuai Syariat Islam?
Siapa yang boleh melakukan taaruf? Siapa saja yang telah siap menikah dalam waktu dekat. Jadi, jika taaruf dilakukan dalam proses yang lama, sampai 1/2 tahun. Apalagi sambil berkomunikasi secara intens. Itu namanya bukan ta’aruf. Karena taaruf yang sesuai syariat, tidak akan membiarkan keduanya berlama-lama dalam sebuah hubungan.
Taaruf meminimalisir adanya maksiat yang berjalan di atas prosesnya, karena taaruf tidak akan membiarkan keduanya untuk saling berdua-duaan. Akan ada perantara yang terlibat dalam proses mereka. Bisa guru ngaji, sahabat dekat, atau pun orangtua sendiri.
Walau begitu, bukan berarti proses taaruf adalah proses yang kaku untuk dilakukan. Karena justru saat pertemuan dalam proses taaruf berlangsung, engkau bisa banyak mengobrol, berdiskusi, bertanya banyak hal, bahkan Anda diperbolehkan untuk melihat wajahnya dengan seksama. Gali tentang dirinya sebanyak-banyaknya, saling terbuka tentang karakter diri.
Namun alangkah baiknya, sebelum pertemuan berlangsung, mereka yang ingin melakukan proses taaruf untuk saling bertukar biodata terlebih dahulu. Pelajari dengan baik biodatanya, jika ada yang kurang jelas, tanyakan kepada perantara. Perantara akan menjembatani Anda untuk berkomunikasi dengannya. Kecuali jika memang ada hal-hal urgent yang harus Anda langsung sampaikan kepada yang bersangkutan.
Saat mempelajari biodatanya, jika cocok, lanjut pada pertemuan. Namun jika dalam pertemuan ternyata ada ketidakcocokan, maka bisa langsung distop dan tetap saling menjaga nama baik masing-masing.
BACA JUGA: 13 Pertanyaan yang Bisa Anda Tanyakan saat Taaruf
Netralkan hati saat menjalani proses taaruf, dan jangan menaruh harapan terlampau tinggi, agar Anda tak pula kecewa. Terpenting adalah, lakukan shalat istikharah. Petunjuk dari Allah SWT bisa berupa kemudahan-kemudahan yang Anda rasakan dalam prosesnya, sekaligus keyakinan hati bahwa dia adalah sosok yang memang Allah SWT kirimkan untuk Anda. []
SUMBER: NIKAHBUTUHILMU