MESIR–Ratusan warga Mesir menggelar aksi demonstrasi di Kairo dan kota-kota lain, Sabtu (20/9/2019). Para demonstran memprotes Presiden Mesir Abdel Fattah al- Sisi. Massa berkumpul di beberapa lokasi, termasuk Lapangan Tahrir di ibu kota Kairo dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah yang dipimpin al-Sisi.
BACA JUGA: Terkuak, Israel Ada di Balik Kudeta Militer terhadap Morsi di Mesir
Berbagai platform media sosial dan saluran TV anti-rezim dari luar negeri membagikan video demonstrasi tersebut. Media juga melaporkan bahwa beberapa pengunjuk rasa ditangkap aparat.
Tagar #Tahrir Square, di mana pengguna memosting tweet anti-Sisi, menjadi trending topik di Twitter tak lama setelah protes dimulai. Sementara itu, media setempat melaporkan bahwa putra mantan Ketua Parlemen Saad al-Katatni, yang saat ini dipenjara, ditangkap aparat.
Setelah 18 hari protes tanpa henti, Hosni Mubarak, yang memerintah Mesir selama tiga dekade, akhirnya terpaksa mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada militer Mesir.
Mohamed Morsi menjadi kepala negara yang terpilih secara demokratis dalam sejarah Mesir dengan memenangkan pemilihan presiden pasca-revolusi pertama pada tahun 2012.
Namun pada 30 Juni 2013, puluhan ribu orang mengambil bagian dalam demonstrasi anti-Morsi, sementara pengikut Morsi turun ke jalan untuk mendukung presiden yang sedang diperangi.
Tiga hari kemudian, tentara menggulingkan dan memenjarakan Morsi dalam kudeta yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan saat itu. Tahun berikutnya, Sisi terpilih sebagai presiden.
BACA JUGA: Kronologi Meningganya Mantan Presiden Mursi
Setelah pemecatan Morsi, pihak berwenang meluncurkan tindakan keras tanpa henti terhadap perbedaan pendapat politik, membunuh atau memenjarakan ribuan pendukung Morsi dan anggota Ikhwanul Muslimin yang saat ini dilarang di Mesir. Belasa pemuda juga diberi hukuman mati atas tuduhan dan kekerasan “bermotivasi politik” pascakudeta.
Morsi meninggal dunia pada Juni 2019, ketika ia diadili karena tuduhan yang bermotif politik. []
SUMBER: HURRIYET