NEW YORK– Sekitar 450 Aktivis muslim dan aktivis hak asasi di Kota New York, Amerika Serikat, menggelar unjuk rasa di depan Menara Trump. Namun, mereka tidak melakukan demonstrasi dengan orasi atau membentangkan poster dan spanduk, tetapi memilih menggelar buka puasa bersama.
Aksi tersebut itu digagas oleh organisasi Islam, MPower Change, bersama dengan Yayasan Aksi Imigrasi Negara Bagian New York dengan menggelar buka puasa bareng di depan Menara Trump di Manhattan. Mereka duduk-duduk di jalanan sejak pukul 19.30 waktu setempat hingga tiba waktu berbuka pukul 20.22 Jumat (2/6/2017) kemarin seperti dilansir dari Reuters
Menurut pengagas aksi tersebut, Muhammad Khan, buka puasa di Menara Trump dilakukan sebagai bentuk reaksi karena pemerintahan Negeri Abang Sam penuh dengan pernyataan dan kebijakan tidak mencerminkan keberagaman. Salah satu contohnya seperti larangan warga dari sejumlah negara mayoritas Islam memasuki negara itu.
“Melalui pernyataan dan kebijakan, pemerintahan Trump berusaha menghapus orang Islam dan warga kulit berwarna dari masyarakat,” kata Khan.
Aksi buka bersama di depan Menara Trump menurut Khan adalah sebagai simbol supaya Trump melihat kalau warganya dari berbagai latar belakang, etnis, ras, dan agama bisa rukun dan bersatu.
Buka puasa bersama di depan Menara Trump adalah aksi pertama MPower Change dalam rangkaian kampanye bertajuk ‘Buka puasa bersama di jalan’ digelar selama Ramadan tahun ini. Hal itu juga buat menggugah komunitas muslim di AS supaya memanfaatkan Ramadan memperkuat silaturahim dan mencari jalan keluar permasalahan di sekitar mereka.
Sebelumnya, Trump sempat menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa saat Ramadan, tetapi selalu menyinggung soal terorisme dan keamanan nasional. Sedangkan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, menyatakan negara tidak bakal menggelar acara apapun terkait Ramadan tahun ini.[]