PADA tanggal sembilan Dzulhijjah, setiap muslim disunahkan untuk melaksankan puasa Arafah. Kenapa harus berpuasa?
Pada saat itu orang-orang yang sedang ibadah haji melaksanakan wuquf di Arafah. Mereka beribadah, mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, kita pun dianjurkan mendekatkan diri pada-Nya dengan cara berpuasa di hari itu.
BACA JUGA: Puasa Arafah, Apa Saja Keutamaannya?
Dalam sabda Rasulullah SAW dikatakan bahwa, “Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim).
Maksud hadits tersebut adalah menghapus dosa-dosa kecil. Ini menurut penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Syarah Shahih Muslim.
Pengertian lainnya adalah dosa-dosa setahun lalu akan diampuni. Dan Allah menjaganya dari melakukan dosa setahun yang akan datang. Ini menurut penjelasan Imam Al-Mawardy dalam Kitab Al-Haawiy.
Penjelasan lain yakni bahwa orang yang berpuasa Arafah tersebut diberi taufik pada tahun yang akan datang untuk tidak melakukan dosa. Dan itu dinamai dengan penghapusan juga, untuk penyesuaian dengan istilah tahun lalu.
Atau juga bahwa jika dia melakukan dosa tahun yang akan datang, maka ia diberi petunjuk Allah SWT untuk melakukan sesuatu yang akan menghapuskan dosa-dosa itu. Demikian penjabaran Imam Ash-Shan’any dalam Kitab Subulus Salaam.
BACA JUGA: Arafah, Hari Pembebasan Neraka
Juga bisa diartikan dengan pengampunan terhadap dosa-dosa kecil, selain dosa besar. Karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha atas rahmat Allah. Demikian menurut Al-Qaadliy ‘Iyaadl dalam Kitab Al-Majmu’ Syarhul-Muhadzdzab.
Kesemuanya tetap mengacu pada suatu makna yaitu bahwa dengan berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dapat menghapus dosa dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Wallahualam []
SUMBER: MINA