ADA sekitar lima puluh penyekit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang di cetuskan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas tersebut. Puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar sembilan puluh persen dan meningkatkan antioksidan sekitar dua belas persen. Jadi, puasa akan meningkatkan daya tahan tubuh, bukan membuat kita jadi lemah.
Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi, menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh, serta meningkatkan fungsi organ tubuh. Kualitas sperma meningkat. Puasa pun memberi kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang bisa merusak kesehatan. Dengan puasa, tubuh mampu memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.
Ketika seorang sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu”. Jawab Rasulullah, “Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa”.
Puasa dapat mencegah dari kanker. Puasa berfungsi sebagai “dokter bedah” yang menghilangkan sel-sel yang rusak dan lemah di dalam tubuh. Rasa lapar yang dirasakan orang yang berpuasa akan menggerakan organ-organ internal di dalam tubuh untuk menghancurkan atau memakan sel-sel yang rusak dan lemah tadi untuk mengganti sel-selnya dengan sel-sel baru. Puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan daging dan lemak. Sakit persendian tulang pun bisa sembuh dengan berpuasa.
Orang yang berpuasa memiliki risiko 40-45% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner daripada orang yang tidak puasa. Hal ini karena puasa secara rutin menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik dalam darah sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah. Otomatis, hal ini juga akan mengurangi risiko terkena stroke. Puasa mengakibatkan tubuh menjadi stres dan kelaparan sehingga melepaskan lebih banyak kolesterol yang dijadikan sumber bahan bakar, bukan memakai glukosa seperti jika tidak sedang berpuasa.
Lambat laun hal ini akan mengurangi sel-sel lemak dalam tubuh. Akan tetapi, kolesterol tersebut akan turun kembali sesudah berbuka. Pada konferensi di New Orleans, ada penelitian pada 30 pasien yang diminta untuk berpuasa selama 24 jam dengan air saja. Hasilnya ternyata puasa meningkatkan hormon pertumbuhan wanita sebesar 13 kali lipat dan 20 kali lipat pada pria. Hormon yang dilepaskan oleh tubuh dalam masa kelaparan itu bertujuan melindungi massa otot dan memicu tubuh untuk memulai membakar lemak. []
HABIS
Sumber: Tangan-tangan yang Dicium Rasul/Syahyuti/Pustaka Hira/Depok/Oktober 2011