SETIAP tempat di bumi memiliki rentang waktu siang dan malam yang berbeda. Karena itu, umat Muslim di dunia berpuasa dengan jangka waktu berbeda pula.
Khususnya negara-negara yang berdekatan dengan kutub utara, puasa bisa berlangsung hingga 24 jam. Sebagai contoh daerah Midnight Sun yang tmerupakan sebuah tempat kecil di bagian Lingkaran Arktik yang tidak memiliki waktu malam saat musim panas. Hingga pertengahan Agustus, matahari tidak pernah tertidur.
Menurut Muhammad Asif Mirza, Wakil Ketua Pusat Islam di Yellowknife Kanada, Muslim di sana tak perlu berpuasa terus-menerus tanpa henti. Menurut para ahli agama Islam, ada dua opsi dalam menghadapi fenomena alam ini.
Pertama, yaitu mengikuti waktu matahari terbit dan terbenam dari kota besar terdekat. Sedangkan kedua mengikuti waktu puasa di Mekkah, Arab Saudi.
Mirza bersama keluarganya mengikuti waktu matahari terbit dan terbenam di Edmonton, ibukota Provinsi Alberta, Kanada. Di kota itu kaum Muslim berpuasa mulai pukul 02.56 pagi hingga 22.08 malam. Jangka waktu puasa 19 jam 15 menit, lebih panjang dari jangka waktu puasa di Mekkah yaitu 14 jam.
Tahun ini puasa terasa cukup berat bagi Mirza, karena bulan Ramadhan terjadi saat titik balik
matahari musim panas. Fenomena ini menyebabkan kota Midnight Sun mendapatkan matahari bersinar 24 jam sehari selama 56 hari berturut-turut. []
SUMBER: HALALLIFESTYLE