APA hukumnya puasa tapi tidur seharian?
Puasa merupakan salah satu ibadah utama dalam Islam yang tidak hanya menahan diri dari makan dan minum tetapi juga melatih kesabaran, memperbanyak amal saleh, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam menjalankan ibadah ini, umat Islam dianjurkan untuk tetap aktif dan produktif, meskipun dalam keadaan lapar dan haus. Namun, tidak sedikit orang yang lebih memilih untuk tidur dalam waktu yang lama selama berpuasa agar tidak merasakan rasa lapar dan dahaga.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah puasa yang dilakukan tetap sah dan memiliki pahala jika seseorang tidur hampir sepanjang hari?
BACA JUGA: Bahayakah Puasa tanpa Sahur bagi Kesehatan Tubuh?
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang mengalami kondisi lemas saat berpuasa sehingga lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur. Sementara itu, ada juga yang menjadikan tidur sebagai cara untuk menghindari rasa lapar dan haus.
Fenomena ini terjadi di kalangan masyarakat mengenai keabsahan puasa serta nilai ibadahnya. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini, kami akan mengulas hukum tidur seharian saat berpuasa menurut pandangan Islam, serta dampaknya terhadap kualitas ibadah seseorang.
Melalui pembahasan ini, diharapkan kita dapat memahami lebih dalam bagaimana seharusnya seorang muslim menjalankan puasanya dengan penuh kesadaran dan semangat beribadah.
Selain itu, kita juga akan menelaah apakah tidur yang berlebihan saat berpuasa bisa mengurangi pahala atau justru tetap bernilai ibadah. Dengan demikian, umat Islam dapat lebih bijak dalam mengatur waktu dan menjalani ibadah puasa dengan optimal sesuai dengan syariat Islam.
Hukum Tidur Seharian Saat Berpuasa
Secara hukum, tidur dalam waktu yang lama saat berpuasa tidak membatalkan puasa. Dalam Islam, puasa batal jika seseorang makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa secara sengaja.
Tidurnya sendiri tidak termasuk dalam kategori tersebut, sehingga puasanya tetap sah meskipun seseorang tidur hampir sepanjang hari.
Namun, meskipun sah, tidur berlebihan saat berpuasa bisa mengurangi keutamaan ibadah. Rasulullah ﷺ menyiapkan umatnya untuk tetap beraktivitas dan mengisi waktu dengan ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berbuat baik kepada sesama.
Jika seseorang tidur sepanjang hari dan melewatkan ibadah wajib seperti salat fardu atau tidak melakukan amalan yang bermanfaat, maka puasanya bisa menjadi kurang bernilai di sisi Allah SWT.
Di sisi lain, tidur juga bisa menjadi ibadah jika diniatkan untuk menjaga stamina agar tetap bisa beribadah dengan baik. serupa dalam hadis yang menyebutkan, “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah.” (HR.Baihaqi). Namun, ini bukan berarti seseorang bisa tidur terus menerus tanpa melakukan aktivitas lain. Islam mengajarkan keseimbangan dalam beribadah dan menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga tidur seharian tanpa melakukan ibadah yang lain bukanlah kebiasaan yang dianjurkan.
Dampak Tidur Lebih Banyak saat Berpuasa
Tidur yang berlebihan saat berpuasa dapat memberikan dampak negatif, baik secara spiritual maupun kesehatan.
Dari segi spiritual, tidur terlalu lama dapat membuat seseorang kehilangan banyak kesempatan untuk mendapatkan pahala. Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk beribadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, atau bersedekah, justru terbuang sia-sia karena terlalu banyak tidur.
BACA JUGA: 7 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Berpuasa di Bulan Ramadhan
Dari segi kesehatan, tidur seharian justru dapat membuat tubuh terasa lebih lemas dan tidak bugar. Puasa seharusnya menjadi momen bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi secara alami, namun jika seseorang tidur terus-menerus, metabolisme tubuh menjadi lambat dan justru membuat badan terasa tidak segar setelah bangun tidur.
Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara istirahat dan aktivitas agar tubuh tetap sehat selama berpuasa.
Kesimpulannya, tidur dalam jumlah yang wajar saat berpuasa adalah hal yang dapat dibenarkan, bahkan bisa bernilai ibadah jika diniatkan dengan baik. Namun, jika tidur berlebihan hingga meninggalkan ibadah wajib dan mengabaikan aktivitas yang bermanfaat, maka puasa bisa kehilangan banyak keutamaannya.
Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya mengisi hari-hari puasa dengan keseimbangan antara istirahat dan kegiatan yang membawa manfaat, baik untuk dunia maupun akhirat. []
REDAKTUR: FADIL FEBRIAN