BACHARUDDIN Jusuf Habibie (B. J. Habibie) terkenal sangat mencintai sang istri, Hasri Ainun Habibie. Malah, pasangan ini disebut-sebut sebagai “Romeo dan Juliet” Indonesia.
Kisah cinta mereka menjadi inspirasi banyak orang, bahkan diangkat ke layar lebar dengan judul Habibie Ainun. Pasangan yang saling setia sampai akhir hayat ini membuat masyarakat terharu. Kesetiaan itu terlihat dari puisi kecil yang diciptakan oleh BJ Habibie saat Ibu Ainun meninggal dunia.
BACA JUGA: Dimakamkan Disamping Makam Ainun, Keinginan BJ Habibie Akhirnya Terpenuhi
BJ Habibie hidup bersama Ainun selama 38 tahun. Bukan waktu singkat. Selama itu pula Ainun berada di samping Habibie dalam menapaki jatuh bangun kehidupan.
“Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
BACA JUGA: Atas Kecerdasan dan Kontribusi BJ Habibie, Lahirlah ‘Rumus Faktor Habibie’
Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku.
Bacharuddin Jusuf Habibie. []
SUMBER: DREAM