PALESTINA – Puluhan warga Palestina terluka pada Jumat (28/04/2017) kemarin, selama aksi jalan kaki dan demonstrasi di berbagai daerah di Tepi Barat. Aksi ini sebagai solidaritas terhadap 1500 lebih tahanan Palestina di penjara Israel yang menggelar aksi mogok sejak 12 hari lalu
Lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Palestina melaporkan bahwa petugasnya telah menangani sedikitnya 55 korban luka-luka di sejumlah lokasi bentrok antara peserta aksi dan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat. Rinciannya, sembilan korban terkena peluru tajam, enam terterjang peluru karet dan sisanya akibat gas air mata.
Selama sepekan terakhir, aktivis dan lembaga Palestina menyeru menggeruduk pos-pos militer Israel di Tepi Barat selepas Salat Jumat. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi mogok makan tahanan Palestina. Mereka menyebut aksi ini “Jumat Kemarahan”.
Menurut laporan Al-Jazeera, bentrokan meletus hampir di berbagai daerah di Tepi Barat. Mayoritas bentrokan terjadi akibat tindakan represif militer penjajah Israel.
Bahkan di Tepi Barat utara, polisi Israel sengaja menembakkan gas air mata ke tengah-tengah massa warga Palestina yang menggelar Salat Jumat. Ibadah wajib itu pun berubah bentrokan.
Sehari sebelumnya, aksi solidaritas juga digelar warga Palestina di Al-Quds dan Jalur Gaza. Aksi itu digelar dengan melakukan mogok massal. Tokoh, sekolah, kendaraan umum tidak beroperasi. Yang masih buka hanya fasilitas-faslitas pelayanan kesehatan.
Memasuki pekan ketiga, ratusan tahanan Palestina masih melanjutkan aksi mogok makan. Sampai saat ini pun pihak berwenang Israel masih belum menerima tuntutan mereka. Bahkan berbagai tindakan represif dilakukan untuk membubarkan aksi tersebut.[]
Sumber:Kiblat.net