JAKARTA–Puluhan pasien virus Corona COVID-19 di Inggris ditemukan meninggal sendirian di rumah setelah tidak terlihat sekitar dua minggu.
Menurut laporan dari The Guardian, dari penyelidikan para petugas medis, korban baru ditemukan setelah teman, saudara, keluarga, atau tetangga membunyikan alarm dan memberitahu pihak berwenang bahwa korban tak kunjung keluar rumah.
BACA JUGA: PSBB Surabaya Raya Berakhir Meski Kasus Corona Masih Tinggi
Beberapa kasus bahkan tidak terdeteksi cukup lama sehingga begitu ditemukan, tubuh mereka mulai membusuk dan mengarah pada ‘epidemi kesepian’ akibat COVID-19. Hingga kini masih belum diketahui secara pasti berapa banyak orang meninggal sendirian di rumah tapi semua kasus telah ditangani ke petugas setempat.
Disebutkan bahwa beberapa kasus terjadi di London di antara bulan Maret dan Mei. Kepala unit emergensi RS Royal Collage, Inggris, Prof Martin Marshall mengatakan bahwa kematian tersebut bisa terkait dengan lockdown yang melarang kunjungan antar-warga untuk mencegah penyebaran dan penularan virus Corona.
“Pandemi COVID-19 juga menciptakan epidemi kesepian. Tidak hanya untuk orang tua, beberapa kalangan juga mengalami hal yang sama,” katanya.
“Dokter bekerja keras untuk memeriksa dan melindungi pasien dan sukarelawan dari National Health Security (NHS) telah melakukan pekerjaan yang baik dalam merawat orang-orang rentan di komunitas mereka,” lanjutnya.
BACA JUGA: Alami Kenaikan dalam 10 Hari Terakhir, Kasus Corona di Saudi sudah Melebihi 100.000
Dokter memperhatikan peningkatan jumlah pasien virus Corona yang meninggal sendiri di rumah seringkali tidak mengalami komplikasi seperti penyakit jantung atau masalah paru.
“Jika orang memilih tidak mencari bantuan medis karena takut tertular Corona atau khawatir menjadi beban bagi petugas kesehatan maka itu sangat memprihatinkan,” pungkasnya. []
SUMBER: THE GUARDIAN