JAKARTA–Puluhan siswa SMPN 20 Depok beserta beberapa guru dan karyawannya tertular infeksi virus Hepatitis A. Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pun menyebut ada 72 kasus hepatitis A di Depok, Jawa Barat, Kamis (21/11/2019). Tiga orang di antaranya dirawat inap di rumah sakit.
Meski harus menunggu hasil penelitian terkait kasus ini, Praktisi kesehatan dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Ari F Syam SpPD-KGEH menduga disebabkan oleh makanan dan minuman yang tercemar.
BACA JUGA: Hati-hati, Ini Bakteri yang Bisa Hidup di Kopi
“Kasus di SMPN 20 Depok ini memang masih menunggu hasil penelitian tentang penyebabnya. Tetapi, saya menduga itu berasal dari makanan atau minuman yang tercemar,” jelasnya, Senin (25/11/2019).
dr Ari mengatakan, penyakit ini sebenarnya tidak mudah menular dari satu orang ke orang lainnya yang hanya bertemu di saat-saat tertentu, seperti di sekolah. Selain itu, ditemukannya virus Hepatitis A pada feses pasien tersebut, semakin memperkuat kalau makanan dan minuman menjadi media penularannya.
Sementara itu, dr Ari merasa sangat miris karena penularannya terjadi di lingkungan sekolah. Ini menandakan keamanan pangan yang ada di area tersebut masih kurang diperhatikan.
“Saya merasa sangat miris melihat kasus ini. Food safety memang masih menjadi masalah utama di sekolah maupun masyarakat. Penjual makanan, khususnya kaki lima masih kurang peduli dan perhatian pada keamanan pangan yang dijajakan,” katanya.
BACA JUGA: Hati yang Mati
Tak hanya itu, virus ini juga diduga muncul karena kebersihan yang tidak diperhatikan. Para pedagang biasanya mencuci bekas makan, seperti piring, sendok, ataupun gelas hanya dengan menggunakan dua ember dan kain lap yang digunakan secara berulang-ulang.
“Untuk mencegah hal seperti ini terulang kembali di sekolah-sekolah lainnya, pengawasan harus dilakukan terus-menerus dengan melibatkan semua pihak sekolah. Ini termasuk juga para siswa melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS),” tutup dr Ari. []
SUMBER: DETIK