PALESTINA—Puluhan warga Palestina telah menggelar aki demonstrasi. Mereka memprotes tingkat pengangguran yang tinggi di Jalur Gaza pada Ahad (7/10/2018), yang telah terguncang di bawah blokade Israel yang melumpuhkan sejak 2007.
Para pemrotes meminta pemerintah setempat dan Departemen Tenaga Kerja yang berbasis di Ramallah untuk campur tangan guna menciptakan lapangan kerja bagi warga Palestina yang tidak punya pekerjaan di daerah pantai.
BACA JUGA: Ulama Gaza Ucapkan Belasungkawa atas Gempa dan Tsunami Sulteng
“Hari ini, keluarga miskin di Gaza keluar untuk meningkatkan suara mereka di hadapan Otoritas Palestina (PA) dan komunitas internasional,” ungkap Talal Abu Zarifa, anggota Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), yang mengatur rapat umum.
“Kami mengatakan kepada PA bahwa Anda harus memperbaiki kebijakan Anda dan mengakhiri divisi yang telah mengubah Jalur Gaza menjadi zona bencana bersama dengan blokade (Israel),” tambahnya.
Abu Zarifa melanjutkan untuk mengutuk “terus diamnya komunitas internasional” terhadap blokade Israel di Jalur Gaza.
Bulan September lalu, Bank Dunia memperingatkan bahwa ekonomi Gaza sedang “jatuh bebas.” Untuk itu Bank Dunia menyerukan kepada Israel dan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera untuk menghindari “keruntuhan segera” di wilayah Palestina.
BACA JUGA: Bantu Kurangi Pengangguran, Bank Dunia Beri Dana 17 Juta USD bagi Gaza
Menurut bank, pengangguran kini di atas 50 persen, dan lebih dari 70 persen di antara pemuda Gaza.
Israel telah memberlakukan pengepungan yang melumpuhkan di Jalur Gaza setelah kelompok Palestina Hamas menguasai jalur itu dari kelompok Fatah yang bersaing.
Pada Oktober 2017, Hamas dan Fatah, dua faksi politik utama Palestina, telah menandatangani perjanjian rekonsiliasi bersejarah di Kairo yang bertujuan mengakhiri perpecahan pahit mereka.
Namun, perjanjian rekonsiliasi gagal berbuah karena perbedaan yang sedang berlangsung antara kedua faksi. []
SUMBER: ALARABY