JIKA Anda mencari obat mujarab untuk mengobati atau mencegah berbagai penyakit, maka cobalah untuk mencarinya di dapur dan menemukan bawang putih. Ya, bawang putih yang biasa digunakan sebagai bumbu masak, ternyata banyak digunakan sebagai obat tradisional ampuh.
Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan bawang putih diantaranya hipertensi, jantung koroner, dan kadar kolesterol tinggi. So, tidak diragukan lagi bawang putih termasuk makanan yang paling bermanfaat dan paling sehat.
Bawang putih mengandung senyawa aktif yang disebut allicin, senyawa ini sangat efisien dalam menurunkan tekanan darah.
BACA JUGA: Ukha, Kuliner Halal Khas Rusia, Mau Coba?
Pakar medis sepakat bahwa bahwa bawang putih membantu relaksasi pembuluh darah dengan mencegah terbentuknya hormon yang dikenal sebagai angiotensin II.
Selain itu, bawang putih sangat bermanfaat dan efisien untuk mengendalikan kolesterol LDL.
Dokter mengatakan bahwa bawang putih adalah salah satu makanan penguat kekebalan tubuh terbaik yang dapat ditemukan di toko bahan makanan.
Menurut penelitian terbaru, orang yang mengonsumsi bawang putih setiap hari dapat mengurangi kemungkinan terkena flu dan pilek hingga 63%.
Tapi, kita harus tahu bahwa tidak selalu aman mengonsumsi bawang putih, apalagi jika dikonsumsi berlebihan.
Penting diperhatikan, mengonsumsi bawang putih mentah dapat menyebabkan mulas, mual, bau mulut dan badan yang tidak diinginkan. Juga bisa menyebabkan sariawan pada mulut jika dikonsumsi berlebihan.
BACA JUGA: 16 Cara Mudah Turunkan Darah Tinggi yang Bisa Dilakukan di Mana Saja (2-habis)
Bahkan terlepas dari semua manfaat yang dimiliki bawang putih, bawang putih pun bisa berbahaya, karena bawang putih adalah antikoagulan alami.
Dengan bahasa lain sangat baik untuk mengobati masalah sirkulasi darah berkat kemampuannya untuk membuat darah lebih cair. Yaitu, peningkatan fluiditas darah mencegah gumpalan darah, serangan jantung, stroke, thrombosis, dan lain-lain.
Jadi jika Anda sedang mengonsumsi obat antikoagulan dan makan bawang putih, dapat menyebabkan terlalu banyak fluiditas, dan selanjutnya menyebabkan pendarahan yang berlebihan. []
SUMBER: INTISARI