PALESTINA–Pusat Hak Asasi Manusia dan Demokrasi mengutuk ancaman Israel yang berencana menutup sekolah-sekolah milik UNRWA di Al-Quds. Israel juga akan memindahkannya menjadi di bawah Kementerian Pendidikan pemerintah kota Israel.
Pusat HAM menganggap tindakan ini akan mengaburkan masalah Palestina dan menghentikan kegiatan UNRWA di Al-Quds sama sekali, Palinfo melaporkan pada Senin (21/1/2019).
Pusat HAM mengatakan bahwa otoritas Israel telah membuat upaya-upaya semacam itu sebagai bentuk tantangannya secara nyata terhadap resolusi internasional dan resolusi lembaga-lembaga PBB.
BACA JUGA: UNRWA dan PLO Kecam Rencana Israel Tutup Sekolah-Sekolah di Yerusalem Timur
Khususnya UNESCO yang menganggap Al-Quds dan situs kebudayaanya yang ada di sana sebagai wilayah jajahan.
Israel telah berupaya untuk meyahudisasi kota Al-Quds dan memaksakan skema baru untuk menyangkal keberadaan Palestina. Terbukti dengan memaksakan kurikulum pendidikan yang menyesatkan pada siswa.
UNESCO menunjukkan, kebijakan pemindahan manajemen dari UNRWA ke departemen pendidikan Zionis merupakan bentuk yahudisasi yang dijalan Zionis terhadap kota Al-Quds. Tindakan tersebut adalah upaya untuk melenyapkan identitas Palestina.
BACA JUGA: Pada 2020, Israel Tutup Sekolah UNRWA di Yerusalem
Efek dari kebijakan ini butuh intervensi dari organisasi dan lembaga internasional yang kompeten untuk menekan Israel agar menghentikan kesombongan rasisnya terhadap penduduk kota, khususnya bidang pendidikan dan kebudayan. Ia menganggap Israel masyarakat dunia bertanggung jawab atas eskalasi Israel. []
SUMBER: PALINFO