JAKARTA–Puteri tokoh reformasi Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, menangis saat menceritakan kehidupannya pada masa reformasi, tepatnya pada tahun 1998. Pada era itu, Hanum bercerita rumahnya di Solo, Jawa Tengah, pernah dibakar massa.
“Tahun 2001 rumah bapak (Amien) di Solo dibakar karena ada ketidakterimaan warga Solo yang tidak terima bu Megawati tidak terpilih (presiden),” kata Hanum di kantor PP Muhamadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2017).
Ia melanjutkan, saat melihat rumahnya terbakar, dirinya yang berprofesi sebagai dokter menyarankan kepada Amien Rais untuk berhenti mencampuri pergolakan politik di Tanah Air.
“Saya ini dokter, bapak selalu ingat kata-kata saya. Kalau ada pasien yang sakit parah dan nggak bisa diselamatkan dan ketika ada yang rela menolong, pasien itu nggak mau, ya sudah tinggalkan saja. Itu analogi saya kepada bangsa ini saat itu,” terangnya.
Mendengar curahan hati Hanum, Amien malah menilai analogi yang disampaikan anaknya itu ngawur.
“Bapak bilang ‘analogi kamu ngawur dan tidak bertanggung jawab’. Pak Amien ini orang yang nggak pernah mau tahu tentang orang yang berjuang tidak selesai,” lanjut Hanum.
“Kenapa sih bapak nggak pernah absen dalam aksi bela Islam, bahkan dalam keadaan puasa? Kenapa sih harus jalan-jalan jauh? Saya tahu karena bapak ikhlas dalam berjuang,” tutupnya. []
Sumber: Okezone