MOSKOW—Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa serangan lanjutan negara-negara Barat terhadap Suriah dapat membawa kekacauan situasi dunia. Menurutnya, serangan tersebut telah merusak proses perdamaian di Suriah.
Menurut pernyataan yang disampaikan Pemerintah Rusia (Kremlin) dalam percakapan telepon, Putin dan Presiden Iran, Hassan Rouhani sepakat bahwa serangan negara-negara Barat tersebut telah merusak kesempatan untuk mencapai resolusi politik dalam konflik Suriah yang telah berlangsung selama tujuh tahun.
“Vladimir Putin, secara khusus, menekankan bahwa jika tindakan yang melanggar Piagam PBB seperti itu terus dilakukan, maka pasti akan menyebabkan kekacauan dalam hubungan internasional,” demikian isi pernyataan tersebut.
Sabtu (14/4/2018), Amerika Serikat, Prancis dan Inggris meluncurkan 105 rudal yang menargetkan tempat yang mereka klaim sebagai tiga fasilitas senjata kimia di Suriah. Tindakan tesrebut dilakukan sebagai pembalasan atas laporan dugaan serangan senjata kimia di Douma, Ghouta.
Negara-negara Barat menuduh Suriah bertanggungjawab atas serangan di Douma yang menewaskan puluhan korban sipil. Namun, Suriah dan sekutunya, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyatakan tidak terlibat dalam serangan senjata kimia apa pun.
Putin menuding serangan negara-negara Barat ke Suriah sebagai tindakan ilegal karena dilakukan tanpa mandat dari Dewan Keamanan PBB. Sementara Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyatakan serangan tersebut memiliki legitimasi karena dilakukan oleh tiga negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika, Inggris dan Prancis).
Tim dari organisasi pelarangan senjata kimia PBB, OPCW telah berada di Suriah untuk melakukan pemeriksaan mengenai dugaan serangan senjata kimia di Douma. Inspektur OPCW telah bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad di Damaskus, sebelum OPCW mengunjungi Douma.
Dewan Keamanan PBB pun dijadwalkan akan melakukan pertemuan untuk membahas mengenai rancangan resolusi baru terkait situasi yang saat ini terjadi di Suriah. []
SUMBER: REUTERS