ST PETERSBURG—Presiden Rusia Vladimir Putin menyesalkan pembatalan pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un yang diputuskan sepihak oleh pihak Gedung Putih.
Padahal, menurut Putin, Pyongyang sudah melakukan semua yang dijanjikannya untuk mewujudkan denuklirisasi semenanjung Korea.
“Di sini, di Rusia, kami mengambil berita ini dengan penyesalan karena kami sangat mengantisipasi langkah signifikan yang harus diambil untuk mengurangi situasi di Semenanjung Korea yang akan menjadi awal dari proses denuklirisasi seluruh Semenanjung Korea,” kata Putin usai melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di St Petersburg.
Menurut Putin Korut sudah melakukan semua hal yang dijanjikan, namun AS justru tak memenuhi janjinya untuk menghadiri pertemuan bersejarah antara dua negara (AS-Korut) terkait nuklir.
“Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah melakukan semua yang dia janjikan sebelumnya. Dia bahkan meledakkan terowongan dan tambang tempat uji coba (nuklir di Punggye-ri) dan setelah itu, kami mengetahui tentang pembatalan pertemuan oleh AS,” lanjut Putin.
Putin berharap dialog damai antara AS dan Korut masih bisa terwujud.
“Kami berharap dialog itu akan dilanjutkan…dan pertemuan ini akan berlangsung,” kata pemimpin Kremlin tersebut.
Menurutnya, denuklirisasi Semenanjung Korea tidak akan pernah tercapai tanpa Trump dan Kim duduk bersama. Putin juga berjanji bahwa Moskow dan pemain internasional lainnya akan bekerja sama untuk membawa AS dan Korea Utara lebih dekat.
Pertemuan Trump dan Kim Jong-un dijadwalkan berlangsung di Singapura pada 12 Juni 2018. Trump dan Kim diagendakan membahas denuklirisasi Semananjung Korea.
Sejauh ini pihak Kim (Korut) sudah melakukan proses denuklirisasi di wilayahnya dengan meledakkan terowongan dan tambang tempat uji coba nuklir di Punggye-ri. Namun, Trump secara sepihak mengirim surat terbuka melalui Twitter resmi Gedung Putih yang berisi pembatalan pertemuan tersebut.
Trump berdalih bahwa Kim Jong-un menyuarakan permusuhan secara terbuka dan mengancam AS dengan pertarungan nuklir lawan nuklir. Trump bahkan memperingatkan Kim Jong-un bahwa militer Amerika siap bertindak jika Kim melakukan reaksi negatif atas pembatalan pertemuan tersebut. []
SUMBER: RUSSIA TODAY