JAKARTA–Ustadz Abdurrahim Ba’asyir (Ustadz Iim), Putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir secara tegas mengatakan bahwa tidak ada yang lebih setia dan cinta kepada Indonesia selain ayahnya. Hal itu diungkapkan Ustadz Iim menanggapi berita yang menyatakan bahwa Ustadz Abu tidak mau menandatangani syarat Bebas Bersyarat yang salah satu poinya adalah patuh kepada pancasila.
“Jika kita melihat di media lokal Indonesia, tampak ramai mengangkat tentang ustadz tidak mau menandatangani soal kesetiaan NKRI dan sebagainya. Kalau soal setia kepada negara Indonesia, saya yakin tidak ada yang lebih setia dan lebih cinta kepada Indonesia ini, daripada seorang Ustadz Abu Bakar Ba’asyir,” ujar Abudurrahim dalam konferensi pers bersama Tim Pengacara Muslim di Jakarta Selatan, Senin (21/01/2019).
BACA JUGA: Australia Keberatan Ustaz Abu Bakar Baasyir Dibebaskan
Alasan mengapa Ustadz Abu Bakar Ba’asyir disebut yang paling cinta Indonesia, adalah karena mantan pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki ini meyakini bahwasanya kebaikan untuk negeri ini ada apabila rakyat taat kepada Syariat Allah.
“Apabila Negeri ini, bangsa ini tunduk kepada kehendak Allah dan aturan yang Allah tentukan untuk umat manusia, maka negeri ini mencapai kedamaiannya, akan mencapai baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. Itulah yang beliau (ABB) suarakan. Dan ini bukan sehari dua hari, ini sejak tahun 1970 bahkan, dan beliau keluar masuk penjara terkait masalah ini,” jelas Abdurrahim.
Karenanya, kecintaan ABB terhadap Indonesia, ungkap Abdurrahim tidak perlu dipertanyakan, bahkan tidak perlu tandatangan. Abdurrahim bahkan menyebut mereka yang memaksa ABB untuk tandatangan belum tentu lebih cinta kepada negara ini dibandingkan dengan ABB.
BACA JUGA: Pemerintah Kaji Lagi Pembebasan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Ini Kata Tim Pengacara Muslim
Ia pun meminta polemik permasalahan tentang tandatangani syarat pembebasan ini tidak diangkat-angkat lagi, karena dengan adanya keputusan presiden yang akan membebaskan ABB, dapat mengesampingkan peraturan mentri tentang syarat pembebasan bersyarat.
“Kami beraharap kepada seluruhnya, khususnya umat muslim di negara ini untuk banyak mendoakan beliau supaya beliau proses kepulangan beliau dan pembebasan ini lancar, kemudian bisa kembali lagi kepada keluarga,” ujarnya. []
SUMBER: Muhammad Jundii-INA (Islamic News Agency)