JAKARTA—Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Keputusan itu diresmikan setelah Qatar dituduh mendukung organisasi-organisasi teroris.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri Muhyidin Junaidi mengecam tuduhan tersebut. Ia mengatakan bahwa Qatar adalah korban konspirasi Yahudi dan Amerika.
Sebenarnya, Muhyidin menambahkan, pemutusan hubungan diplomatik empat negara Arab itu dikarenakan kebijakan luar negeri Qatar yang menolak membayar dana dengan jumlah besar kepada Amerika atas fasilitas keamanan yang disediakannya bagi negara-negara Teluk.
“Qatar yang kecil wilayahnya menolak membayar dana yang besar dan disamakan dengan Saudi dan Uni Emirat Arab,” kata Muhyiddin, dilansir Republika Minggu (11/6/2017).
Menurut Muhyidin, sikap Qatar itulah yang membuat Amerika marah besar sehingga dicarilah kambing hitamnya agar dikucilkan oleh negara negara teluk.
“Qatar dituduh punya hubungan dekat dengan Iran, mendanai gerakan radikal dan terorisme, memberikan suaka kepada para pemimpin Ikhwanul Muslimin dan Hamas dan sebagainya,” papar Muhyidin.
Jika hubungan dengan Iran dijadikan bentuk mendukung terorisme. Muhyidin mengungkapkan, Uni Eemirat Arab juga memiliki hubungan dagang yang besar dengan Iran. Begitu juga Oman dan Kuwait. “Kenapa tiga negara itu dibiarkan?” tanyanya.
Dari perselisihan yang terjadi di negara-negara Arab ini, Muhyidin melihat ada kesempatan bagi Indonesia untuk ikut berperan aktif mendamaikan pihak yang bersengketa.
“Apalagi Indonesia punya hubungan yang baik kepada semua negara tersebut. Bahkan Emir Qatar akan berkunjung ke Indonnesia pada Oktober mendatang,” tukas Muhyidin. []