بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ – ١
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ – ٢
dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ – ٣
yang memberatkan punggungmu,
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ – ٤
dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ – ٥
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ – ٦
sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ – ٧
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ ࣖ – ٨
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
QS Al Insyirah di atasberisi harapan yang menginspirasi dan memotivasi muslim. Dr. Ahmad Adam menjelaskannya. Sebagaimana dikutip dari laman Islam Online, surat dalam Alquran ini menunjukkan bahwa selalu ada cahaya terang di ujung terowongan. Setiap kali kita berada dalam kesulitan, ayat di atas mengilhami kita untuk dengan sabar bertekun dalam upaya kita dan menempatkan harapan dan kepercayaan penuh kita kepada Allah SWT.
Allah adalah sebaik-baik Perencana, dan selama masa-masa sulit, serta saat-saat mudah, kita harus selalu mengingat dan mengandalkan-Nya. Ketika kita sabar berjihad di jalan Allah maka kita mempersiapkan diri untuk menerima kebaikan Allah. Ini sebagaimana firman-Nya:
“Dan Allah penuh kasih sayang kepada hamba-hamba (Nya).” (QS Ali `Imran: 30)
Selain itu, Allah dalam rahmat dan kebaikan-Nya telah menunjuk malaikat untuk melindungi kita dan berdoa untuk pengampunan kita.
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Infithar: 10-12)
“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” (QS Asy-Syura: 5)
BACA JUGA: Kandungan dan Keutamaan Surat Al Mulk
Ketika seseorang berjuang di jalan Allah, ia harus memiliki tujuan dan mengarahkan pandangannya pada tujuan itu. Dengan setiap usaha akan ada rintangan — kesuksesan tidak datang dengan mudah. Tetapi kesabaran dan ketekunan, bersama dengan keyakinan yang tak tergoyahkan kepada Allah SWT, memberi seseorang dorongan untuk melanjutkan meskipun kesulitan dan kesulitan, dengan pengetahuan bahwa penderitaan akan berakhir dan perjuangan akan membuahkan hasil.
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS An Najm: 39-41)
Upaya terus menerus adalah satu-satunya cara untuk mengatasi rintangan. Hanya melalui perjuangan, kegigihan, dan ketekunan mendorong mereka untuk menghadapi penindas saat mereka menantikan kemenangan dan kekuatan.
Allah telah berjanji bahwa agama-Nya akan menang.
“Allah telah menetapkan: ‘Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.’ Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”(QS Al Mujadilah: 21) []
SUMBER: ISLAM ONLINE