INI adalah cerita tentang bagaimana Quran membersihkan jiwa kita.
Seorang Muslim tua bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan dengan cucu lelakinya yang masih muda.
Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelakinya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.
Suatu hari sang cucu bertanya, “Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur’An seperti yang engkau lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur’an?”
Anak itu mungkin penasaran bagaimana Quran membersihkan jiwa.
BACA JUGA: 10 Keutamaan Penghafal Quran
Dengan tenang sang kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melubangi keranjangnya ia menjawab, “Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air.”
Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya. Cucu tentang terus penasaran bagaimana Quran membersihkan jiwa.
https://www.youtube.com/watch?v=EKL6V4HRq6E&t=208s
Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali, kamu harus melakukannya lebih cepat lagi.”
Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tersebut untuk dicoba lagi.
Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah.
Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.
Sang kakek berkata, “Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup,” maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.
Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat Kek, percuma!”
“Jadi kamu pikir percuma?” jawab kakek. Kakek ingin menunjukkan bagaimana Quran membersihkan jiwa.
Kakek berkata, “Lihatlah keranjangnya.”
BACA JUGA: Saya Sangat Cinta Harta Saya dan Mau Saya Bawa Mati
Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.
“Cucuku,” ujar si kakek kemudian, “Hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.” []
10 KATA MUTIARA DARI AL-QURAN
“Kebaikan tidak sama dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik sehingga yang memusuhimu akan seperti teman yang setia.” (Q.S Fusshilat: 34)
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S An-Nahl: 97)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah: 153)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S Ar-Ra’d: 11)
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’ sedang mereka tidak diuji lagi?” (Q.S Al-‘Ankabut: 2)
“Jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih, sebab kamu paling tinggi derajatnya jika kamu beriman.” (Q.S Ali Imran: 139)
“Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai terhadap orang yang sombong dan membanggakan diri.” (Q.S Al-Hadid: 23)
“Kamu sekali-kali tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (Q.S Al-Mulk: 3)
“Dan barangsiapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudian dia tuduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh dia telah memikul suatu kebohongan dan dosa yang nyata.” (Q.S An-Nisa’: 112)
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah diciptakan dengan baik.” (Q.S Al-A’raf: 56)