IDUL Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi kian dekat. Muslim di seluruh penjuru dunia akan memasuki bulan istimewa yakni Dzulhijah. Pada bulan ini setiap Muslim dianjurkan dan disunahkan memperbanyak amal ibadah. Salah satunya puasa tarwiyah dan Arafah sebelum hari Raya Idul Adha.
Berdasarkan kalender hijriah atau penanggalan Islam, 1 Dzulhijah 1441H jatuh pada Rabu 22 Juli 2020.
Hari-hari pada awal bulan Dzulhijah adalah hari-hari yang istimewa. Ibnu Abbas meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:
ما مِن أيامٍ العملُ الصالحُ فيها أحبُّ إلى اللهِ من هذه الأيامِ يَعْني أيامَ العشرِ قالوا: يا رسولَ اللهِ! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجلٌ خَرَجَ بنفسه ومالِه فلم يرجعْ من ذلك شيء
“Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala daripada perbuatan baik yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijah. Para sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah?’ Sabda Rasulullah: ‘Walau jihad pada jalan Allah, kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR Bukhari)
BACA JUGA: Jika Puasa Dzulhijjah Berarti Berhaji?
Pada awal bulan ini dianjurkan puasa sunah Dzulhijah yakni puasa delapan hari di bulan Dzulhijah tidak termasuk hari ke-10. Disunahkan pula puasa tarwiyah dan puasa Arafah pada 8 dan 9 Dzulhijah. Puasa Tarwiyah 1441 H akan jatuh pada hari Rabu 29 Juli dan puasa Arafah jatuh pada hari Kamis 30 Juli 2020.
Puasa Tarwiyah dianjurkan bagi yang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji, bahkan beserta 7 hari sebelumnya, yaitu tanggal 1 sampai 7 Dzulhijah. Sedangkan puasa Arafah hanya disunahkan bagi yang tidak berhaji.
Sementara itu, pada hari ke-10 bulan Dzulhijah, diharamkan berpuasa. Hari ke-10 ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban. (HR Ahmad, An-Nasaa-I, dan Abu Daud (Nail Al Authaar IV/328)
BACA JUGA: Ini Lafaz Niat Puasa Arafah
Dikutip dari Tebuirengonline, hari ke-8 Dzulhijah yang merupakan waktu untuk melaksanakan puasa disebut tarwiyah karena pada waktu itu air sangat melimpah. Sedangkan hari ke-9 Dzulhijah dinamakan hari Arafah karena pada hari tersebut diwajibkan bagi jamaah haji untuk wukuf di Arafah.
Sedangkan hari ke-10 Dzulhijah dinamakan Hari Nahr atau Hari Kurban, hari ke-11 disebut Hari Maqarr (menetap di Mina), hari ke-12 Nafar Awal, dan hari ke-13 Nafar Tsani (Hasyiyah Al Bujairami ala Al Manhaj, VI, 137). Ketiga hari tersebut merupakan hari tasyrik, yakni waktu diharamkannya berpuasa. []
SUMBER: TEBUIRENG ONLINE