Oleh: Toni Al-Munawwar
PACARAN adalah budaya yang digemari kaum muda-mudi khususnya di Indonesia. Sejatinya, pacaran mendekatkan kita pada berbuatan zina. Berawal dari sinilah kasus perzinaan dan aborsi itu muncul. Mereka yang melakukan berdalih, bahwa perbuatannya didasari atas suka sama suka.
Akan tetapi, mereka tak banyak menyadari bahwa perbuatannya itu termasuk dosa besar. Mereka cenderung mengikuti hawa nafsu semata. Nafsu yang dapat membawanya ke neraka. Bila kekasihnya hamil, sang lelaki cenderung meminta untuk menggugurkan kandungannya. Sehingga menyebabkan hilangnya nyawa tak berdosa. Bukankah janin itu ada atas perbuatan mereka?
Tak jarang pula seorang wanita harus menanggung malu atas perbuatan dirinya dan juga kekasihnya. Ketika diminta untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, sang pacar justru menghindar bahkan melarikan diri. Akibatnya, seorang wanita yang harus menanggung beban ini sendirian. Padahal, mereka melakukannya berdua. Bagai habis manis sepah dibuang.
Sering kali pula seorang wanita menjadi “barang bekas” akibat pacaran. Sang pacar, yang sudah tidak mencintainya lagi pergi begitu saja. Apalagi dia tahu kekasihnya itu sedang hamil. Tak mau mendapat banyak masalah, akhirnya ia kabur melarikan diri.
Di dalam islam tidak ada pacaran. Islam hanya membolehkan kita berta’aruf, tidak lebih. Semuanya sudah diatur oleh Allah SWT. Kenapa islam melarang pacaran? Semua itu demi kebaikan kita semua. Ta’aruf adalah masa pengenalan dua insan, untuk mencari kecocokkan. Bila cocok, maka akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Sebaliknya, bila tidak ada kecocokkan, maka proses pengenalan pun dihentikan.
Melalui ta’aruf dua insan tersebut bisa saling mengenal satu sama lain. Baik kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Sehingga sebelum masuk pada tahap yang lebih jauh, dua insan tersebut bisa berunding untuk saling mengisi dan melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Di dalam ta’aruf pun ada batasan mana yang boleh dan tidak. Sehingga kehormatan seorang wanita tetap terjaga. Melalui ta’aruf, kita bisa saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila akan lanjut ke jenjang pernikahan. []
Kelas Menulis Islampos bisa diakses di sini.