Di terminal ini, aku sudah mempunyai tempat mengamen yang tetap. Tidak seperti biasanya pengamen lain yang berkeliling, dari satu bis ke bis lain, atau metromini, atau toko ke toko, aku lebih senang “nongkrong” di sini—sebuah tempat yang strategis, beberapa meter dari pintu peron terminal, sehingga tampaknya semua orang yang keluar atau masuk terminal akan mendapati aku. Dan sudah lebih dari 15 tahun aku mangkal di tempat ini, hingga sering kali sudah tak asing lagi dengan para pendengarku yang memang nampaknya sudah sangat segmented. Kebanyakan sih memang generasi jadul (jaman dulu) yang sudah jenggotan dan usianya sekitar 50 tahunan ke atas.
Peralatan ngamenku tidak terlalu ribet. Simpel malah. Hanya berbekal sebuah pemutar MP3, dan seperangkat sound system yang sederhana namun kualitasnya sangat prima, aku pun layaknya mengadakan sebuah showcase saja. Jadi intinya aku tinggal karokean saja. Kaset karaoke itu sendiri masih tetap peninggalan ayah dulu, yang sekarang kurasakan ternyata memang sangat bermanfaat.
Hari ini sangat melelahkan. Jam sudah menunjukan pukul 16.50. Aku membiasakan mengamen sampai menjelang magrib saja, dengan jam mulai pada sekitar 09.00. Dipotong sekitar 1 jam untuk makan siang dan salat dhuhur dan 30 menit pada waktu ashar, total aku mengamen sekitar 7 jam. Dan aku menganggapnya sebagai sebuah pekerjaan, karena hasilnya pun yah lumayan lah untuk sekadar menopang hidup.
Tapi jangan salah, jangan menganggap mengamen ini kujadikan sebagai pekerjaan tetapku. Seenak-enaknya apapun pekerjaan di jalanan seperti ini, tetap saja aku pun menginginkan pekerjaan lain yang lebih layak daripada ini. Hanya bagaimana, aku juga berusaha dan aku ternyata belum beruntung untuk bisa menimbulkan pekerjaan ini. Jadi untuk sementara waktu, selama belum ada yang lebih baik dari pekerjaan ini, terpaksalah aku menjalani ngamen. Tapi walau begitu, aku menikmatinya kok. Terutama karena keunikan yang kuciptakan ini.
Ketika aku hendak membereskan peralatanku, dari arah sebelah kiri terminal meluncur sebuah mobil BMW putih yang mentereng dan mengilap. Keren! Mataku terus mengikutinya karena memang sangat menarik minat. Aku memang sering sekali melihat mobil-mobiil bagus, tapi yang ini memang sangat luar biasa. Hmmm, kapan ya aku mempunyai kendaraan seperti itu? Hah, mimpi!