Tapi tiba-tiba saja tanpa kuduga sama sekali, mobil itu berhenti di depanku. Tentu, mereka ingin menanyakan jalan ataulah sesuatu. Benar, sopirnya turun, mengenakan seragam putih-putih dan kacamata hitam dan tampak jelas sangat formal. Ia berjalan ke arahku.
“Kamu bisa bernyanyi lagi?” ia bertanya, yang sama sekali tak kuduga pertanyaannya akan seperti itu. “Ada tiga orang di dalam mobil yang ingin mendengarkanmu sekarang ini.”
“Apa? Maksud saya, saya sudah mau selesai nih…” aku menjawab sedikit gelagapan, kentara tidak siap untuk pertanyaan itu.
“Please, waktu mereka tidak banyak. Hanya tiga nasyid saja….”
Aku menggaruk-garuk kepalaku yang tak gatal. “Hmm, oke deh. Tapi nggak bisa lebih dari itu. Saya sudah sangat kecapaian…”
Sopir itu tersenyum, “Deal! Kamu terserah mau bawain nasyid yang mana saja.”
Sopir itu kembali ke mobil dan membuka pintunya. Tiga orang tua, sangat tua, mungkin sekitar 80-an, rambut sudah jelas memutih, dan satu di antaranya berjalan menggunakan tongkat. Dari pakaian mereka kentara sekali kalau mereka adalah orang-orang berada.
Sebenarnya hal seperti ini bukan sesuatu yang baru bagiku. Beberapa kali aku diminta untuk mengisi acara pernikahan atau acara lainnya, tapi tetap saja, kenyataan bahwa ada tiga orang tua kaya datang langsung ke tempat mengamenku adalah hal pertama kali dan membuat aku terkejut.
Ketiga orang tua itu duduk di kursi yang disediakan oleh sopir mereka tampaknya. Aku tidak bisa menebak-nebak orang-orang macam apa mereka, karena selain baru pertama kali melihatnya, mereka pun sekarang mengenakan kacamata hitam tebal. Satu orang di antaranya terbatuk-batuk.
Aku segera mengambil nafas, bersiap-siap, mengucap bismillah dalam hati. Bagiku, pekerjaanku sangat kuhormati sehingga tampil di depan siapapun aku selalu berusaha untuk maksimal. Dan aku percaya, doa adalah bagian dari penampilan yang maksimal itu. Aku menyanyikan nasyid pertama, Thank You Allah.
Awalnya terus-terang saja aku begitu gugup dan perasaanku tak menentu ditonton sedemikian rupa. Tapi ketika memasuki bait kedua, aku sudah mulai merasa mantap dan menemukan harmonisasi vokal yang diinginkan.